Menteri Paling Populer di Prancis Mengundurkan Diri
Nicolas adalah anggota kabinet paling populer dalam pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Menteri Lingkungan Prancis Nicolas Hulo mengumumkan pengunduran dirinya saat diwawancarai secara langsung wartawan.
Nicolas adalah anggota kabinet paling populer dalam pemerintahan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Ia mengatakan bahwa dirinya frustasi terkait kurangnya kemajuan pada isu-isu penghijauan.
Hulot, selebritis TV sekaligus Aktivis Veteran Lingkungan itu sebelumnya telah bergabung dengan pemerintahan Macron pada Mei lalu dan sejak itu ia berjuang untuk bisa menyesuaikan diri dengan para anggota kabinet lainnya dan kebijakan umumnya.
Saat diwawancarai radio Prancis, Inter pada Selasa pagi kemarin, ia mengatakan bahwa dirinya telah memutuskan untuk mengundurkan diri pada malam sebelumnya.
Ia mengutip 'akumulasi kekecewaannya' dengan kegagalan pemerintah untuk berdiri melobi dan memberikan prioritas perubahan iklim, ancaman terhadap keanekaragaman hayati dan masalah lingkungan lainnya yang sangat perlu ditangani.
Ia menambahkan, dirinya tidak memberitahu Macron atau Perdana Menteri Edouard Philippe tentang keputusannya itu sebelum pengumuman disampaikan.
Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (29/8/2018), Hulot menjelaskan Macron menaruh rasa hormat dan persahabatan dengan dua tokoh tersebut.
Namun keputusan untuk mengundurkan diri merupakan haknya dan semua itu kembali padanya.
Baca: Pengawal Presiden Prancis Macron Dapat Pukul Demonstran di Demo Buruh
Menanggapi kabar tersebut, Juru Bicara Pemerintah Benjamin Griveaux mengatakan keputusan itu sangat disesalkan, namun pemerintah akan segera pulih setelah ditinggalkan Hulot.
"Saya tidak mengerti mengapa ia mengundurkan diri saat kami memiliki banyak keberhasilan di tahun pertama yang menjadi kredit positif untuknya," kata Griveaux kepada BFM Television.
"Ia memang tidak (selalu) memenangkan semua 'pertempurannya', namun begitulah yang terjadi pada para Menteri,".
Pengunduran diri itu terjadi saat Macron berjuang untuk mendorong peringkat persetujuannya ditengah melambatnya pertumbuhan ekonomi dan skandal politik atas ajudannya yang difilmkan telah memukuli para pengunjuk rasa beberapa waktu lalu.