Sejumlah Warga Jepang Keluhkan Apa yang Dialami di Bandara Kansai Pasca Topan Jebi
Ia merasa tidak nyaman lantaran adanya pemadaman listrik dan tidak berfungsinya AC di bandara yang berada di lepas pantai Jepang itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, KOBE - Wisatawan yang sempat terjebak di Bandara Internasional Kansai di Jepang bagian Barat telah tiba di Bandara Kobe setelah dievakuasi secara bertahap menggunakan kapal feri.
Banyak diantara mereka yang mengeluh karena merasa dipaksa bermalam di bandara Kansai yang terletak di prefektur Osaka yang terendam banjir setelah diterjang Topan Jebi.
Sekitar tiga ribuan orang sebelumnya terjebak di Bandara Kansai pada Selasa kemarin setelah banjir merendam sejumlah fasilitas hingga area luar bandara pasca topan melanda kawasan tersebut.
Baca: Usai Diterjang Topan Dahsyat, Jepang Mulai Evakuasi Warganya Secara Bertahap
Angin kencang berkekuatan besar itu juga mampu mendorong kapal tanker hingga akhirnya menabrak jembatan terdekat yang menghubungkan bandara dan daratan.
Dikutip dari laman NHK World, Rabu (5/9/2018), seorang wanita berusia 27 tahun yang berasal dari prefektur Nara dan hendak ke Singapura, mengaku lega karena bisa meninggalkan Kansai.
Ia merasa tidak nyaman lantaran adanya pemadaman listrik dan tidak berfungsinya AC di bandara yang berada di lepas pantai Jepang itu.
Dirinya kecewa karena staf bandara tersebut memberikan layanan informasi yang buruk kepada para turis melalui pengumuman bandara dan sambungan telepon seluler.
Wanita itu merasa kesal jadwal penerbangannya ke Singapura harus berubah.
Sementara itu, seorang wanita lainnya yang berusia sekitar 50 tahun dan berasal dari Osaka, mengaku lelah karena tidak bisa tidur.
Ia menyebutkan bahwa petugas bandara nyaris tidak ada yang memberikan bantuan kepada para turis saat terjebak dalam situasi seperti itu.
Wanita yang hendak melancong ke Kanada itu sebenarnya berencana naik kereta cepat Shinkansen ke Nagoya, lalu berangkat ke Kanada dari sana.
Tidak hanya dua wanita itu yang mengeluh, seorang pria berusia 60 tahun yang berasal dari kota Sakai mengaku hendak bertolak ke Hawaii untuk menghadiri upacara pernikahan anaknya.
Namun ia harus menerima kekecewaan lantaran harus menghabiskan malam di bandara Kansai dan membatalkan rencananya itu.