Usai Diterjang Topan Dahsyat, Jepang Mulai Evakuasi Warganya Secara Bertahap
Sebanyak 11 orang dinyatakan tewas dan ratusan orang lainnya mengalami luka-luka setelah topan tersebut menghantam wilayah Kansai.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Bandara Internasional Kansai memang masih ditutup dan semua jadwal penerbangan telah dibatalkan.
Para pejabat setempat mengatakan listrik masih bisa digunakan pada beberapa fasilitas bandara, termasuk di terminal utama dan fasilitas lain yang tidak terkena banjir.
Namun mereka tidak mengetahui secara pasti kapan bandara tersebut akan dibuka kembali.
Menanggapi musibah yang melanda negaranya, Perdana Menteri Shinzo Abe telah memerintahkan pejabat pemerintah untuk melakukan semua yang mereka bisa, khususnya mengevakuasi warga yang terlantar agar bisa keluar dari bandara.
Abe juga meminta agar para pejabat juga membantu dalam pembukaan kembali bandara tersebut.
Topan Jebi juga meninggalkan jejak kerusakan yang meluas di luar area bandara.
Jebi merupakan badai terkuat yang pernah menghantam Jepang dalam seperempat abad.
Perlu diketahui, di Kyoto, Jebi merusak situs warisan dunia, yakni Kuil Nishi-Honganji.
Topan tersebut merusak atap teater tradisional dan struktur lain yang dianggap sebagai aset budaya penting di negara itu.
Jebi juga menyebabkan rekor gelombang tinggi, dengan gelombang badai yang membanjiri area bandara.
Kemudian di prefektur Hyogo, sekitar 100 mobil terbakar akibat peristiwa tersebut.
Meskipun angin topan masih mengganggu hubungan transportasi utama di negara itu, layanan kereta cepat Shinkansen kini telah kembali pada jadwal regulernya.
Namun demikian, beberapa kereta lokal masih mengalami penundaan.
Topan itu ternyata juga berdampak di Osaka, karena sekira dua ribuan lampu lalu lintas berhenti berfungsi.