Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

KBRI Tokyo Imbau WNI di Hokkaido Ikuti Petunjuk Otoritas Setempat

KBRI Tokyo membuka hotline agar WNI dapat memberikan info jika ada WNI yang terdampak gempa di Hotline KBRI 080-9644-7018 dan 080-4940-7419.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in KBRI Tokyo Imbau WNI di Hokkaido Ikuti Petunjuk Otoritas Setempat
(NHK World)
Gempa Bumi 6,7 skala richter guncang Hokkaido dan sebabkan kerusakan banyak bangunan dan infrastruktur. (NHK World) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo mengimbau Warga Negara Indonesia (WNI) di Hokkaido untuk mengikuti perkembangan informasi dan petunjuk evakuasi dari otoritas setempat, menyusul gempa berkekuatan 6,6 skala Richter menguncang pulau Hokkaido pada Kamis 6 September 2018 lalu.

"Sehubungan dengan terjadinya bencana gempa pada Kamis pagi mohon masyarakat Indonesia tetap tenang dan mengikuti informasi dari otoritas setempat," demikian tertulis imbauan tersebut, yang diterima Tribun, Sabtu (8/9/2018).

Baca: Pesan Bamsoet kepada sang Anak yang Menikah Hari Ini

KBRI Tokyo membuka hotline agar WNI dapat memberikan info jika ada WNI yang terdampak gempa di Hotline KBRI 080-9644-7018 dan 080-4940-7419.

Selain ke nomor hotline dari KBRI, WNI juga dapat melaporkannya ke Hokkaido Disaster Prevention Information : 011-204-5937, 011-204-5092 (English 24 Hours).

WNI juga dapat mengaksesnya ke laman : www.bousai-hokkaido.jp/BousaiPublic/html/dou/en/top_english.html

Sementara itu juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Arrmantha Nasir mengatakan, sejauh ini belum menerima laporan adanya WNI yang menjadi korban.

Berita Rekomendasi

"Tapi soal gempa di Hokkaido, kami mesti cek dulu karena baru terjadi tadi," kata Arrmanatha pada Kamis (6/9/2018) lalu.

Dikutip dari Channel News Asia, Sabtu (8/9/2018), jumlah korban tewas akibat gempa berjumlah sekitar 20 orang dan bisa bertambah.

Sebagian besar korban jiwa berasal dari pedesaan di sekitar kota Atsuma, dimana daerah tersebut terjadi tanah longsor usai gempa 6,6SR melanda.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas