Rusia Umumkan Pengiriman Sistem Rudal S-300 ke Suriah
Pemerintah Rusia mengumumkan bakal mengirim sistem pertahanan anti-serangan udara S-300 untuk memperkuat militer Suriah.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS - Pemerintah Rusia mengumumkan bakal mengirim sistem pertahanan anti-serangan udara S-300 untuk memperkuat militer Suriah.
Keputusan itu dibuat buntut tak sengaja tertembaknya pesawat intai Rusia Ilyushin Il-20 oleh sistem pertahanan Suriah di perairan Mediterania pekan lalu.
Baca: Kampanye Pentingnya Berolahraga 5 Menit
AFP mewartakan Senin (24/9/2018), Menteri Pertahanan Sergey Shoigu menjelaskan pengiriman sistem itu merupakan perintah langsung dari Presiden Vladimir Putin.
Pengiriman sistem rudal tersebut tidak saja meningkatkan keamanan angkasa Suriah. Namun juga pasukan Negeri "Beruang Merah" yang ditempatkan di sana.
"Pengiriman sistem pertahanan S-300 itu bakal dilaksanakan dalam dua pekan ke depan," kata Shoigu dalam wawancara televisi.
Sebelum Kremlin memutuskan mengirim S-300, pasukan pemerintah Suriah menggunakan S-200 yang dikembangkan Uni Soviet di era 1967 silam.
Militer Suriah dilaporkan sudah terlatih menggunakan sistem S-300 itu. Namun, pengirimannya ditangguhkan atas permintaan Israel.
Selain memasok sistem rudal baru, Shoigu menuturkan Moskwa juga bakal memasang perangkat perusak sinyal radio di sekitar Mediterania.
Dengan adanya perangkat itu, setiap saluran komunikasi, radar, maupun navigasi satelit yang hendak menargetkan Suriah bakal diacak.
"Kami yakin kebijakan ini bakal mendingnkan situasi dan menjauhkan pihak lain yang berencana mengancam militer kami," tegas menhan 63 tahun itu.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kasus Pesawat Salah Tembak, Rusia Perkuat Militer Suriah",
Penulis : Ardi Priyatno Utomo