PM Abe Janji Promosikan Perdagangan Bebas Dalam Pidato di Majelis Umum PBB
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidato di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Selasa kemarin.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe menyatakan secara tegas terkait tekadnya mempromosikan perdagangan bebas dan mengadakan pertemuan puncak dengan Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong Un.
Pernyataan itu ia sampaikan dalam pidato di depan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Selasa kemarin.
Ia memenangkan masa jabatan 3 tahunnya pada periode ketiga sebagai pemimpin Partai Liberal Demokratik.
Dikutip dari laman NHK World, Rabu (26/9/2018), kemungkinan Abe juga akan menyatakan sikapnya untuk terus mendorong perdagangan bebas serta menghapus struktur pasca perang dari Asia Timur.
Selain itu, ia diharapkan bisa menyampaikan bahwa negaranya akan mempromosikan pembicaraan mengenai Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional dengan negara-nwgara Asia-Pasifik.
Baca: Juru Bicara Pasangan Jokowi-Maruf Akui Land Rover 109 V8 Punya Tunggakan Pajak
Serta menekankan poin pembahasan pada pembicaraan tentang perdagangan bebas, adil dan memberikan keuntungan timbal balik dengan Amerika Serikat (AS).
Abe diharapkan juga menyatakan kesediaannya untuk menyelesaikan masalah penculikan warga Jepang oleh agen Korut yang terjadi puluhan tahun silam dan pengembangan nuklir dan misilnya.
Baca: Andre: Akan Ada Kejutan Lagi, Dukungan untuk Prabowo-Sandi dari Kader Partai Pendukung Jokowi-Maruf
Kendati banyak harapan yang ditujukan kepada Abe, namun ia cenderung mengatakan bahwa dirinya akan fokus pada perbaikan hubungan diplomatik.
Dalam pidatonya, ia berencana menandatangani perjanjian damai dengan Rusia dan melanjutkan agenda 'saling berkunjung' dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Baca: Kubu Jokowi Bantah Kriminalisasi Buni Yani, Kalau Mau Nakal Kami Bentuk Paguyuban Korban HAM 98
Abe juga menguraikan rincian terkait kebijakan Jepang dalam membantu memelihara ketertiban maritim berdasarkan aturan dan mempromosikan Strategi Indo-Pasifiknya yang Bebas dan Terbuka.
Tentunya dalam pertemuan itu, ia juga diharapkan merujuk pada reformasi PBB dan Dewan Keamanannya.