Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pedagang Es Krim di Paskistan Tidak Sadar Ada Uang Rp 276,5 Miliar di Rekeningnya

"Menjadi milyader miskin membuat hidup saya jungkir balik," ceritanya saat ditemui The Guardian di pemukiman kumuh di pinggiran kota Karachi, Pakistan

Penulis: Ria anatasia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pedagang Es Krim di Paskistan Tidak Sadar Ada Uang Rp 276,5 Miliar di Rekeningnya
Tribunnews/JEPRIMA
Ilsutrasi uang. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ria Anatasia

TRIBUNNEWS.COM, ISLAMABAD - Seorang penjual es krim yang tinggal di daerah kumuh di Pakistan tercengang ketika tahu selama lebih dari setahun terdapat uang senilai 14 juta poundsterling atau Rp 276,5 miliar di rekening pribadinya.

Pedagang bernama Muhammad Abdul Qadir itu tiba-tiba didatangi petugas Federal Investigation Agency (FIA) terkait kasus pencucian uang yang melibatkan puluhan rekening bank palsu.

"Saya pria paling tidak beruntung di dunia," kata pria berusia 52 tahun ini dalam sebuah wawancara televisi, seperti dilansir The Guardian, Kamis (4/10/2018).

Baca: Wali Kota Pasuruan Ditahan di Pomdam Jaya Guntur

"Menjadi milyader miskin membuat hidup saya jungkir balik," ceritanya saat ditemui The Guardian di pemukiman kumuh di pinggiran kota Karachi, Pakistan.

FIA sedang menyelidiki setidaknya 77 rekening bank yang diduga menjadi bagian dari kasus pencucian uang senilai 220 juta poundsterling atau Rp 4,3 triliun.

Kasus ini diduga melibatkan mantan presiden Asif Ali Zardari.

Baca: Anies Jelaskan Keuntungan Pemprov DKI Berangkatkan Ratna Sarumpaet ke Chile

Berita Rekomendasi

Dua tahun lalu Bank Negara Pakistan memberikan informasi FIA tentang transaksi mencurigakan di akun Qadir yang dibuka antara tahun 2014 dan 2015,.

FIA menyatakan Qadir tidak terlibat setelah menginterogasinya beberapa kali.

"Mengapa saya harus menghabiskan hidup yang menyedihkan ini jika saya memiliki miliaran di akun saya? Saya juga tak bisa membaca dan menulis," ujar dia.

Baca: Ratna Sarumpaet Pilih Bungkam Saat Tiba di Polda Metro Jaya

Ayah dari dua anak ini mengatakan tidak dapat kembali bekerja karena ceritanya tersebar di lingkungan sekitar.

"Orang-orang mulai mengejek saya dengan mengatakan, 'Lihatlah seorang miliarder menjual falooda (es krim)',” ceritanya hampir menangis.

"Saya berharap teman saya tak lagi mendorong gerobak dan benar-benar menjadi miliarder," kata Shaheryar, penjual buncis di dekatnya.

"Sayangnya bukan seperti itu kenyataannya."

Pada bulan Agustus pengadilan perbankan Pakistan memberi jaminan perlindungan kepada mantan presiden Zardari.

FIA masih menyelidiki kasus pencucian uang yang melibatkannya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas