Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Mer-C: Tidak Ada Dokter Asal Indonesia yang Bekerja di RS Indonesia Jalur Gaza

Sejak Jumat hingga Sabtu (27-28 Oktober 2018), sekitar 5 roket Israel menghantam sekitar RS Indonesia di jalur Gaza.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Choirul Arifin
zoom-in Mer-C: Tidak Ada Dokter Asal Indonesia yang Bekerja di RS Indonesia Jalur Gaza
Dokumentasi Mer-C
Sejak Jumat hingga Sabtu (27-28 Oktober 2018), sekitar 5 roket Israel menghantam sekitar Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Operasional MER-C Rima Manzanaris menyatakan, tak ada satu dokter asal tanah air yang bekerja di Rumah Sakit Indonesia yang berada di Bayt Lahiya, Gaza Utara.

Sejak Jumat hingga Sabtu (27-28 Oktober 2018), sekitar 5 roket Israel menghantam sekitar Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina.

Ia mengatakan, sejak awal serah terima fasilitas kesehatan itu pada Desember 2015 lalu, pengelolaan rumah sakit sepenuhnya dilakukan oleh Kementerian Kesehatan setempat.

"Jadi memang kalau untuk dokter tidak ada orang Indonesia jadi semua orang-orang Palestina yang bekerja dan mengabdikan diri di RS itu sejak diserah terimakan itu dikelola oleh Kemenkes. Jadi dokter dan perawatnya dari orang-orang Gaza dan Palestina," terang Rima saat dihubungi Tribun, Senin (29/10/2018).

Namun terdapat satu relawan asal Mer-C yang mengabdikan diri pada aktivitas kemanusiaan di Gaza. Relawan tersebut ujar Risma, juga menimba ilmu di salah satu perguruan tinggi di Gaza.

Sejak Jumat hingga Sabtu (27-28 Oktober 2018), sekitar 5 roket Israel menghantam sekitar Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina.
Sejak Jumat hingga Sabtu (27-28 Oktober 2018), sekitar 5 roket Israel menghantam sekitar Rumah Sakit Indonesia di jalur Gaza, Palestina. (Dokumentasi Mer-C)

"Adapun relawan mer-c itu saat ini tersisa satu orang tinggalnya di Wisma Indonesia belakang RS. Itu namanya Reza. Dia jadi relawan sekaligus sekarang sedang menyelesaikan kuliah di sana," tutur dia.

Berita Rekomendasi

Ia menerangkan, rumah sakit yang dibangun melalui donasi masyarakat Indonesia dan inisiasi Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) itu setiap harinya menerima 400 orang berobat.

Baca: Alviani Hidayatul Solikha, Pramugari Lion Air JT 610 yang Jatuh Sempat Tuliskan Caption Ini

Lebih lanjut, dirinya menyatakan, RS Indonesia menjadi tempat rujukan andalan untuk warga di sekitar jalur Gaza Utara.

"Jaraknya 2,5 km dari perbatasan Israel di bagian utara Gaza, begitu ada korban dari aksi setiap Jumat, RS Idnonesia salah satu rujukan, yang luka (datang) karena dekat dengab perbatasan," ucap dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas