Tidak Lulus Berkali-kali di Universitas Medis Tokyo Jepang, Calon Mahasiswa Tuntut 7,69 Juta Yen
pengacara Sakura Uchikoshi yang mewakili 24 calon mahasiswa tidak lulus tes masuk Universitas Medis Tokyo (Tokyo Ikkadai), mengajukan tuntutan
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pengacara Sakura Uchikoshi yang mewakili 24 calon mahasiswa tidak lulus tes masuk Universitas Medis Tokyo (Tokyo Ikkadai), mengajukan tuntutan 7,69 juta yen ke universitas tersebut hari ini, Senin (29/10/2018).
"Kami ingin agar pihak universitas segera memberikan jawaban atas kasus klien kami ini supaya tidak ada kesan adanya distriminasi terhadap wanita," papar Uchikoshi kepada pers siang ini (29/10/2018).
Tuntutan tersebut diterima langsung oleh Kepala Administrasi Tokyo Ikka, Koichi Kanazawa langsung dari tangan pengacara tersebut.
"Maaf saat ini kami belum ada komentar dulu mengenai hal ini," papar Kanazawa kepada pers.
Seorang klien Uchikoshi mengatakan kepada NHK bahwa dia telah ikut tes masuk tahun 2017 dan 2018 dan keduanya tidak lulus padahal dia merasa bisa mengerjakan semua tes tersebut.
Pengacara juga meminta pihak Universitas membuka transparan hasil tes para kliennya kalau memang tidak lulus ada buktinya bisa diketahui para kliennya.
Sebuah tim independen kementerian pendidikan Jepang belum lama ini melakukan penelitian kepada Tokyo Ikka dan membuktikan memang ada kejanggalan atas hasil tes masuk yang dilakukan Tokyo Ikka terutama antara peserta calon mahasiswa lelaki dan wanita.
Ini adalah kasus hukum pertama di mana calon mahasiswa menuntut kepada sebuah universitas yang mau dimasukinya ganti rugi atas ketidaklulusan tes masuk yang dialaminya karena pihak universitas tidak terbuka, tidak transparan atas hasil ujian masuk tersebut.