Tunangan Jamal Khashoggi Kecewa dengan Para Pemimpin Negara yang Terkesan Bungkam terhadap Saudi
Tunangan jurnalis Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk ungkap kematian sang jurnalis.
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, ISTANBUL - Tunangan jurnalis Jamal Khashoggi, Hatice Cengiz, meminta Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk membantu mengungkap kebenaran atas kematian sang jurnalis.
Dia menekan Trump untuk mengesampingkan kepentingan perdagangan AS dengan Arab Saudi sehingga kebenaran akan terungkap.
Melansir CNN, dia mengaku kecewa dengan kepemimpinan negara di dunia terhadap kasus pembunuhan Khashoggi, terutama AS.
"Saya berterima kasih kepada solidaritas masyarakat di seluruh dunia. Tapi saya kecewa dengan aksi pemimpin negara dunia, terutama AS," kata Cengiz pada Senin (29/10/2018) malam di London, Inggris.
"Presiden Trump harus mengungkap kebenaran dan memastikan keadilan ditegakkan. Dia seharusnya tidak membuka jalan untuk menutup-nutupi kasus pembunuhan tunangan saya," ucapnya.
Baca: Tunangan Khashoggi: Presiden Trump Harus Ungkap Kebenaran dan Pastikan Keadilan Ditegakkan
"Jangan biarkan uang mencemari hati nurani dan merusak nilai," imbuhnya.
Sebelumnya, dia menolak undangan Trump untuk berkunjung ke gedung putih. Cengiz menyebut tunangannya sebagai martir dan masih berharap jenazahnya akan dipulangkan segera.
"Dia martir karena berjuang untuk demokrasi dan kebebasan di seluruh bagian dunia," katanya.
"Saya ingin memakamkan jenazah Jamal yang tercinta, martir saya," ujarnya.
Dia meyakini pemerintah Arab Saudi mengetahui lokasi jenazah Khashoggi.
Lokasi Jenazah
Sementara itu, otoritas Turki menyerukan kepada Saudi untuk juga mengungkapkan kebenaran secara menyeluruh, termasuk di mana lokasi jenazah Khashoggi.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengatakan, tentu ada manfaat bagi jaksa untuk berbagi informasi dan bekerja sama.
"Kerja sama harus berlanjut, tapi tidak boleh ditarik atau diubah menjadi pengalihan. Penyelidikan harus diselesaikan sesegera mungkin, sehingga seluruh kebenaran terungkap," katanya, seperti dikutip dari AFP.
Khashoggi merupakan seorang kontributor Washington Post yang mengkritisi kekuasaan Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman.
Dia menghilang usai masuk ke gedung konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober lalu untuk mengurus dokumen terkait rencana pernikahannya dengan Cengiz. (Veronika Yasinta)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tunangan Khashoggi Minta Trump Tidak Tutupi Kasus Pembunuhan Sang Jurnalis"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.