Hoax, Kabar Restoran Vegetarian Sediakan Menu Mie Ditambah Daging Manusia
seorang penyelidik mengatakan restoran yang terletak di Soi Romklao itu belum buka, dan tidak ada pelanggan yang makan selama korban dibunuh
Editor: Fajar Anjungroso
TRIBUNNEWS.COM - Beberapa waktu lalu, viral kabar tentang pelanggan yang menemukan daging dalam mi yang dijual sebuah restoran vegetarian di Bangkok, Thailand.
Daging dalam mi tersebut dikabarkan adalah daging dari seorang pelanggan lain yang dibunuh pemilik restoran dan mayatnya ditemukan dalam septoc tank.
Ternyata kabar tersebut mengutip dari laman World of Buzz (4/11/2018), adalah berita palsu atau HOAX.
Berita tersebut bahkan diangkat juga oleh media seperti Vice, Daily Mail, Toronto Sun, dan lain-lain yang mengutip dari AsiaOne.
AsiaOne sendiri mengambil berita tersebut dari surat kabar berbahasa Mandari terbesar di Singapura, Zaobao, yang kemudian menjadi sumber situs yang disebut Oriental Daily.
Polisi setempat seperti dikutip dari Coconuts Bangkok, mengatakan hal itu tidak pernah terjadi karena bahkan restoran itu belum dibuka.
Letnan Kolonel Adul Thongpetch, seorang penyelidik polisi Lat Krabang, mengatakan restoran yang terletak di Soi Romklao itu belum buka, dan tidak ada pelanggan yang makan selama atau setelah korban bernama Prasit Inpathom (61) diduga dibunuh.
"Kami menduga dia dibunuh pada 21 Oktober," kata Letnan Kolonel Adul dalam sebuah wawancara dikutip dari Coconuts.
Baca: Akhirnya Terungkap Restoran Ini Sajikan Menu Mie dengan Tambahan Daging Manusia
Restoran tersebut belum sepenuhnya selesai dibangun dan dibuka sebelumnya selama 3 hari menjelang akhir festival vegetarian (yang berakhir 17 Oktober).
Polisi menduga korban dibunuh pada 21 Oktober, yang berarrti restoran tutup saat pembunuhan terjadi.
Jurubicara polisi Lat Krabang, Sub-Lt. Sawang Wongbut juga menceritakan kisah yang sama ketika dihubungi oleh Coconuts.
Sementara itu, ketika ditanya apakah ada indikasi daging korban hilang (dan mungkin digunakan untuk memasak), Letnan Kolonel Adul mengatakan tidak, hanya saja korban memiliki luka pukulan parah di kepala dan wajahnya.
Tersangka pembunuhan tersebut diidentifikasi sebagai Boonyuen Kamtawee, adalah saudara dari pemilik restoran yang dibayar untuk ikut mengerjakan konstruksi restoran itu.
Korban, juga menerima uang untuk membantu Boonyuen, dan mereka sering terlihat minum bersama larut malam.
“Tersangka pembunuhan melarikan diri. Dua hari kemudian (23 Oktober), pemilik restoran kembali untuk menemukan tidak ada orang di sana dan memberi tahu polisi," terang Letnan Kolonel Adul.
Cipatran darah dan potongan otak korban ditemukan di dapur.
Jasad Prasit ditemukan di septic tank di belakang restoran. Keluarganya mengidentifikasi tubuhnya dari tato di dadanya.
Tersangka akhirnya menyerahkan diri pada 27 Oktober setelah dikeluarkannya surat perintah penangkapan oleh kepolisian.