Kepolisian Turki Hentikan Pencarian Tubuh Khashoggi
Kepolisian Turki menghentikan pencarian tubuh Jamal Khashoggi, jurnalis yang dibunuh di Kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul
Penulis: Apfia Tioconny Billy
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Apfia Tioconny Billy
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Kepolisian Turki menghentikan pencarian tubuh Jamal Khashoggi, jurnalis yang dibunuh di Kantor Konsulat Arab Saudi di Istanbul,Turki pada 2 Oktober 2018 lalu.
Meski pencarian tubuh dihentikan, polisi akan terus melanjutkan investigasi penyebab kematian jurnalis asal Arab Saudi itu.
Dihentikannya pencairan, karena tubuh jurnalis yang diduga dibunuh oleh Otoritas Arab Saudi itu diyakini sudah hilang karena adanya penggunaan zat asam fluorida dan bahan kimia lainnya.
Seperti yang dilansir dari Aljazeera, keyakinan kepolisian Turki itu didukung adanya temuan jejak asam di kediaman konsulat jenderal Saudi di Istanbul.
Kediaman itu pun letaknya tidak jauh dari Kantor Konsulat Arab Saudi di Turki.
Baca: Keluarga Ingin Pemerintah Arab Saudi Kembalikan Jasad Jamal Khashoggi
Arab Saudi pun berusaha menutupi kasus pembunuhan tersebut, dan mengatakan kalau Khashoggi meninggal akibat baku hantam.
Baru-baru ini Arab Saudi mengakui Khashoggi terbunuh dalam pembunuhan terencana, tetapi pembunuhan yang tidak direncakanan.
Meski ada indikasi Arab Saudi yang membunuh tetapi Arab Saudi berjanji akan membantu kepolisian Turki dalam proses penyelidika.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pun terus menuntut lebih banyak informasi dari Arab Saudi, dan menjelaskan mengenai 15 orang yang dicurigai melakukan pembunuhan itu.
Namun sayamgnya berdasarkan Yasin Aktay, penasihat Presiden Erdogan, mengatakan setelah kadatangan penuntut utama Arab Saudi Saud al-Mojeb meninggalkan Istanbul malah menimbulkan kekecewaan penyelidikan lanjutan.
Pihak Arab dianggap hanya mengumpul informasi untuk kepentingan mereka dan tidak berbagi informasi.
"Kesepakatan antara kedua pihak untuk bekerja sama sebenarnya membawa harapan untuk rincian investigasi pembunuhan Khashoggi dan siapa yang berada di belakangnya," kata Aktay.
"Tetapi para pejabat Saudi tampaknya datang ke Istanbul hanya untuk mengumpulkan informasi pembunuhan itu untuk kepentingan mereka, dibanding berbagi informasi mengenai kasus tersebut,” sambung Aktay.
Kematian Khashoggi tersebut karena ia sangat kritis terhadap pemerintahan Arab Saudi.