Presiden Jokowi Presentasikan Konsep Indo-Pasifik di EAS
Presiden Jokowi menjelaskan dua samudera itu, Samudera Pasifik dan Samudera Hindia sebagai Single Geo-Strategic Theatre
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Imanuel Nicolas Manafe

Prinsip lainnya adalah penghormatan terhadap hukum internasional.
“Pengembangan kerja sama “Indo-Pasifik” ini tidak memerlukan pembentukan sebuah institusi baru,” kata Presiden Jokowi.
Pengembangan kerja sama “Indo-Pasifik” dilakukan melalui penebalan kerja sama antara negara peserta EAS, dan ke depan, penting untuk meningkatkan kerja sama dengan mitra lain di Samudera Hindia.
Sementara itu, kerja sama Indo-Pasifik dapat difokuskan pada tiga bidang yaitu kerja sama maritim termasuk dalam menanggulangi kejahatan di laut, kerja sama konektivitas untuk memacu pertumbuhan ekonomi dan kerja sama mewujudkan pembangunan berkelanjutan untuk pencapaian target SDGs secara inklusif.
“Itulah pemikiran mengenai prinsip dasar dan fokus kerja sama Indo-Pasifik,” ujar Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi memahami pembahasan konsep kerja sama semacam ini selalu memerlukan waktu dan tidak kalah pentingnya memerlukan trust satu sama lain.
“Dengan trust yang diberikan kepada ASEAN sejauh ini, saya yakin kita akan dapat bekerjasama, mengembangkan konsep Indo-Pasifik yang akan menguntungkan semua pihak,” kata Presiden Jokowi.
Mengenai ways forward, Presiden Jokowi mengusulkan agar proses konsultasi terus dijalankan oleh ASEAN dengan negara mitra di EAS.
Baca: Jokowi Minta Jajarannya Manfaatkan OOC di Bali untuk Kepentingan Nasional
Presiden Jokowi mengatakan pentingnya mulai dijajaki kerja sama “low hanging fruit” yang dapat memperkuat confidence building measures, yang dapat memperkuat saling percaya diantara kita, misalnya kerja sama dalam pengembangan rezim perikanan yang berkelanjutan (Sustainable Fisheries Regime) dan memerangi marine plastic debris.
“Itulah yang dapat saya sampaikan. Sekali lagi saya ingin menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan selama ini,” ujar Presiden Jokowi.