Begini Reaksi Trump Soal Ketegangan Ukraina dan Rusia
Trump pun sempat menyampaikan pernyataannya saat hendak meninggalkan Gedung Putih untuk melakukan perjalanan kampanyenya ke Mississippi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Menanggapi ketegangan yang terjadi di Semenanjung Krimea yang melibatkan Rusia dan Ukraina, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku akan bekerjasama dengan Eropa untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Perlu diketahui Angkatan Laut Rusia telah menyerang tiga kapal laut milik Ukraina yang tengah melintasi Laut Hitam menuju Laut Azov dan melukai beberapa Pelaut Ukraina.
Ketiga kapal tersebut kemudian ditahan karena dianggap melanggar batas teritorial Rusia.
Trump pun sempat menyampaikan pernyataannya saat hendak meninggalkan Gedung Putih untuk melakukan perjalanan kampanyenya ke Mississippi.
"Kami tidak menyukai apa yang terjadi saat ini, semoga masalah itu akan segera diselesaikan," kata Trump kepada Wartawan.
"Saya tahu Eropa tidak senang mendengar kabar ini, mereka kini sedang berusaha menyelesaikannya, kami semua bekerjasama,".
Baca: Polisi Gadungan Kelabui Anak Kades Hingga Perawat, 'Mereka Hanya Korban Perasaan'
Dikutip dari laman The Hill, Selasa (27/11/2018), pernyataan yang disampaikan Trump itu merupakan kali pertama yang ia lontarkan sejak memanasnya hubungan antara Rusia dan Ukraina terkait kasus yang baru saja terjadi di Semenanjung Krimea.
Sebelumnya Ukraina mengatakan bahwa Rusia telah menembaki sejumlah kapal miliknya di Selat Kerch di dekat Semenanjung Krimea, bahkan angkatan laut Rusia juga menabrak kapal dan melukai sejumlah Pelaut Ukraina.
Setelah itu, Rusia kemudian merebut ketiga kapal milik Ukraina.
Dinas Keamanan Federal Rusia, yang biasa disebut sebagai FSB mengatakan bahwa pihaknya memang telah menyita kapal-kapal tersebut karena secara ilegal berlayar ke perairan teritorial Rusia.
Langkah ini tentu saja menuai kecaman dari komunitas internasional dan beberapa anggota parlemen AS.
Duta Besar AS untuk Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) Nikki Haley mengatakan dalam pertemuan DK PBB pada hari Senin kemarin, bahwa pemerintahan Trump mendukung Ukraina.
Bahkan Haley juga menyebut agresi Rusia sebagai tindakan arogan yang harus dikecam dan tidak akan pernah diterima oleh komunitas internasional.
Sekjen NATO Jens Stoltenberg pun menegaskan, seluruh anggota sekutu telah menyatakan dukungan penuh terhadap integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina.
Dalam sejarah memburuknya hubungan antara kedua negara, Rusia telah mencaplok Krimea dari Ukraina pada 2014 lalu.
Hal itu kemudian mendorong reaksi internasional yang signifikan serta sanksi terhadap Rusia.
AS dan mayoritas negara lainnya juga masih menganggap aneksasi Rusia terhadap Krimea sebagai hal yang tidak sah.
Sedangkan Trump malah menyalahkan pendahulunya, Presiden ke-44 AS Barack Obama yang dinilai membiarkan Rusia mencaplok Krimea.