Tegang dengan Rusia, Ukraina Berlakukan Darurat Militer
Pemerintah Ukraina memberlakukan darurat militer untuk satu bulan sebagai bagian siaga negara terhadap ancaman tindakan militer dari Rusia.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
![Tegang dengan Rusia, Ukraina Berlakukan Darurat Militer](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/krimea.jpg)
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Pemerintah Ukraina memberlakukan darurat militer untuk satu bulan sebagai bagian siaga negara terhadap ancaman tindakan militer dari Rusia.
Presiden Ukraina Petro Poroshenko mengatakan darurat militer ini diperlukan untuk memperkuat pertahanan Ukraina karena ada "ancaman serius" dari invasi militer.
"Aku punya dokumen intelijen di tangan saya. Di sini pada beberapa halaman ada deskripsi rinci dari semua pasukan musuh terletak pada jarak secara harfiah beberapa puluhan kilometer dari perbatasan kami. Siap setiap saat untuk invasi langsung dari Ukraina," katanya, menurut Reuters.
Darurat militer ini diambil setelah Rusia menyita tiga kapal angkatan laut Ukraina dan menahan awak kapal sebagai tahanan perang.
Baca: Jerman Desak Rusia Lepaskan Kapal Perang dan Para Pelaut Ukraina
Masyarakat internasional prihatin melihat meningkatnya eskalasi yang dipicu oleh tindakan Rusia.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan dia tidak senang tentang situasi yang terjadi. Bersama sekutu Eropa, Trump tidak setuju terhadap tindakan Rusia.
Menlu AS Mike Pompeo, mengatakan tindakan Rusia berbahaya bisa meningkatkan eskalasi dan melanggar hukum internasional.
Dia mendesak Ukraina dan Rusia untuk menahan diri agar mencegah terjadinya hal-hal di luar kendali.
Badan intelijen utama Rusia, FSB, telah merilis video dari tiga awak kapal Ukraina yang disita pada hari Minggu lalu.
Video, dirilis pada Selasa (27/11/2018), mengatakan Ukraina melanggar perbatasan Rusia.
Sebelumnya, militer Ukraina mengatakan pada Minggu (25/11/2018), kapal Rusia telah menembaki dan menahan tiga kapalnya di dekat Crimea, di Selat Kerch, jalur perairan yang menghubungkan Laut Azov dengan Laut Hitam.
Rusia menuduh Ukraina secara ilegal memasuki perairannya dan sengaja memprovokasi konflik.
Seperti diketahui, Rusia mengklaim perairan Crimea setelah mencaplok semenanjung pada 2014.(AP/Reuters/Fox)