Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Warga Pulau Suo Oshima Mulai Nikmati Air Bersih Pasca Jembatan Yamaguchi Jepang Ditabrak Kapal

Jembatan sepanjang 250 meter itu rusak akibat ditabrak kapal kargo besar berbendera Malta jam 00.35 tanggal 22 Oktober lalu waktu Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Warga Pulau Suo Oshima Mulai Nikmati Air Bersih Pasca Jembatan Yamaguchi Jepang Ditabrak Kapal
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Para pekerja berusaha keras menyambungkan pipa air kepada penduduk Suo Oshima di Perfektur Yamaguchi yang terputus gara-gara ditabrak kapal dengan kapten orang Indonesia. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Hingga Rabu (28/11/2018), baru 2.400 kepala keluarga atau seperempat penduduk Pulau Suo Oshima bisa menikmati air bersih kembali setelah sebulan peristiwa kecelakaan kapal kargo di wilayah itu.

Lebih dari sebulan lalu terjadi insiden kecelakaan kapal kargo menabrak Jembatan Oshima Yamaguchi,

"Syukurlah kami bisa minum air bersih lagi dan berusaha untuk bekerja lebih baik lagi berbisnis di sini," ungkap Yamamura, seorang pedagang di Kota Suo Oshima menanggapi sambungan kembali air bersih tersebut kepada Tribunnews.com kemarin.

Jembatan sepanjang 250 meter itu rusak akibat ditabrak kapal kargo besar berbendera Malta jam 00.35  tanggal 22 Oktober lalu waktu Jepang.

Kapten Kapal Oldendorrf warga Indonesia itu berusia 44 tahun telah minta maaf melalui satuan patroli laut Jepang.

"Kapten kapal adalah WNI dan dia ingin minta maaf kepada masyarakat Oshima Ohashi menyesalkan kejadian tersebut dan mengakui tidak mengukur ketinggian kapal dengan jembatan Oshima Ohashi yang dilewatinya," kata sumber Tribunnews.com.

Berita Rekomendasi

Jembatan yang menghubungkan Kota Yanai Yamaguchi di Pulau Honshu dengan Suo Oshima itu juga melekatkan berbagai kabel dan pipa yang terputus akibat dihajar kapal kargo itu, sehingga 9.000 kepala keluarga terputus air minum bersihnya sejak 22 Oktober lalu.

Biaya perbaikan sedikitnya 2,8 miliar yen untuk mengembalikan semua kerusakan tersebut.

Menurut Kamar dagang dan Industri setempat, sekitar 80 persen perusahaan penjualannya turun drastis akibat kejadian tersebut terutama terkait pariwisata karena turis banyak yang membatalkan perjalanannya.

Masih belum jelas berapa biaya kompensasi yang akan dibebankan kepada perusahaan kapal kargo tersebut.

Namun dikabarkan Gubernur Perfektur Yamaguchi, Muraoka sangat marah dengan kejadian tersebut.

"Kami ingin sekali perusahaan transportasi kargo itu bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian tersebut dengan itikad baiknya tolong perlihatkan kepada kami," kata dia, Rabu (28/11/2018).

Sementara pihak perwakilan kapal tersebut mengungkapkan bahwa mereka menantikan kabar dari Komisi keselamatan transportasi Jepang mengenai investigasi yang dilakukannya,

"Maaf kami tak bisa berkomentar apa pun dulu saat ini karena masih menunggu hasil lengkap dan akhir dari Komisi Keselamatan Transportasi Jepang mengenai kejadian kecelakaan tersbeut," ungkap perwakilan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas