Info 'Serangan Gerilya' dari J-Alert Sempat Bikin Panik Warga Jepang, Ternyata Salah Kirim
Sebuah peringatan dari sistem J-Alert di Jepang khususnya dari Pemda Iwakuni Perfektur Yamaguchi sempat mengagetkan masyarakat sekitar kemarin.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sebuah peringatan dari sistem J-Alert di Jepang khususnya dari Pemda Iwakuni Perfektur Yamaguchi--salah satu markas pasukan beladiri Jepang (SDF)-- sempat mengagetkan masyarakat sekitar kemarin.
Peringatan itu menyebutkan adanya 'Serangan Gerilya'.
"Info serangan gerilya jam 15.00 telah terjadi di tempat mu. Sembunyi di dalam rumah. Perhatian info lebih lanjut dari televisi, radio," tulis pesan yang dikirimkan ke semua ponsel penduduk Iwakuni, Rabu (19/12/2018) jam 15.15.
Sebanyak 14.000 ponsel menerima pesan tersebut dan mengagetkan para penduduk Iwakuni.
Baca: Ada Surat Cinta Raksasa di Daerah Pegunungan dan Kawasan Hutan Kanagawa Jepang
Sedikitnya 40 orang telah menanyakan kebenaran hal itu kepada pihak Pemda Iwakuni.
Setelah pesan terkirim, pemda melakukan koreksi pengiriman lewat email 10 menit kemudian sekitar jam 15.25 waktu setempat.
Pemda Iwakuni akhirnya meminta maaf atas kesalahan pengiriman pesan J-Alert tersebut yang sebenarnya berupa pengisian format info darurat.
Kemudian secara tak sengaja terkirim ke semua ponsel penduduknya.
"Kami minta maaf sebesarnya atas kejadian ini dan berupaya agar tidak terulang lagi kejadian serupa di masa mendatang," tulis permintaan maaf pihak Pemda Iwakuni.