'Si Pembunuh Tuhan', Hacker China yang Diburu FBI Setelah Obrak-abrik Data NASA dan Militer AS
Dua hacker China, bernama alias Godkiller dan Atreexp, diburu FBI setelah mengobrak-abrik data NASA dan Angkatan Laut Amerika Serikat.
Penulis: Aji Bramastra
Zhu and Zhang juga dikenali bekerja di sebuah perusahaan teknologi bernama Huaying Huatai Science and Technology Development di Tianjin, China.
Zhu alias Godkiller, bertugas mengirim email jebakan.
Bila email itu terbuka, maka otomatis akan menanamkan malware.
Satu malware mereka banyak dikenal sebagai Poison Ivy, yang bisa mencuri nama user dan password seorang pengguna komputer.
Dia juga bertugas meretas infrastruktur, sekaligus merekrut hacker-hacker baru ke kelompok hacker APT10.
Sementara Zhang alias Atreexp, berperan sebagai sosok di balik pembuatan malware yang digunakan untuk meretas.
Beraksi sejak 2006, duet hacker ini diduga telah mencuri ratusan gigabyte data-sata super rahasia milik perusahaan dan institusi Amerika Serikat.
Tak hanya di Amerika, perusahaan yang diobrak-abrik duet Zhu dan Zhang juga berada di banyak negara lain, yakni Inggris, Kanada, Perancis, Jepang, Brasil, Finlandia, Swedia, Swiss, UEA, Jerman, dan India.
Yang lebih 'kurang ajar', dua hacker ini bahkan mencuri data 100 ribu orang yang bekerja di AL Amerika Serikat. (*)