Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Setelah Nikahi Ratu Kecantikan Rusia, Raja Malaysia Putuskan Turun Tahta

Raja Malaysia memutuskan untuk turun takhta pada Minggu (6/1/2019). Sebelumnya dia sempat mengejutkan publik setelah menikahi mantan Miss Moscow.

Editor: Aji Bramastra
zoom-in Setelah Nikahi Ratu Kecantikan Rusia, Raja Malaysia Putuskan Turun Tahta
montase foto (Sumber : New York Post, AFP/MOHD RASFAN )
Raja Malaysia Sultan Muhammad V. Turun tahta setelah menikahi mantan Miss Moscow, Oksana Voevodina. 

TRIBUNNEWS.COM - Raja Malaysia memutuskan untuk turun takhta pada Minggu (6/1/2019).

Istana Negara Malaysia mengumumkan Sultan Muhammad V dari Kelantan telah mengundurkan diri sebagai Yang Dipertuan Agong ke-15 atau Penguasa Tertinggi federasi.

"Yang Mulia telah bersiap untuk kembali ke Kelantan Darul Naim untuk berada bersama pemerintah negara bagian," demikian pernyataan Istana Negara.

"...menjaga dan mengembangkan Kelantan untuk kemajuan masyarakat," imbuh pernyataan itu, seperti dikutip dari Straits Times.

Seperti diketahui, Sultan Muhammad menjabat sebagai Raja Malaysia pada 13 Desember 2016.

Pengunduran dirinya disebut telah sesuai dengan Pasal 32 (3) Konstitusi Federal Malaysia.

"Sepanjang masa jabatannya sebagai Yang Dipertuan Agong, Yang Mulia memenuhi tugasnya sebagai Kepala Negara, pilar stabilitas nasional, sumber keadilan, dan perlindungan persatuan bagi rakyat," kata Istana Negara.

Berita Rekomendasi

"Yang Mulia ingin menyampaikan terima kasih kepada semua Penguasa negara bagian karena memilihnya sebagai Yang Dipertuan Agong ke-15 pada 13 Desember 2016," lanjutnya.

Pernyataan dari Istana Negara turut menambahkan, Sultan Muhammad V juga menyatakan terima kasih kepada perdana menteri dan pemerintah atas kerja sama dalam memerintah bangsa.

Dilansir New Straits Times, dia juga mengaku bangga dengan pengorbanan dan kesetiaan Angkatan Bersenjata selama masa pemerintahannya.

"Kepada rakyat Malaysia, Yang Mulia menyerukan persatuan, toleransi, dan memastikan Malaysia akan terus berada dalam perdamaian dan harmoni," imbuh pernyataan Istana Negara.

Malaysia memiliki cara unik dalam menentukan raja.


Sebanyak 9 penguasa negara bagian akan memilih Yang Dipertuan Agong di antara mereka sendiri setiap lima tahun, biasanya secara bergiliran.

Pemerintahan Sultan Muhammad berakhir dengan sejumlah kontroversi, termasuk memilih cuti selama dua bulan untuk perawatan lanjutan mulai 2 November 2018.

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas