Pengusaha Jepang Ini Ingin Mendatangkan Sepasang Komodo Indonesia ke Kebun Binatangnya
Perbedaan pendapat antara pemda Shizuoka dan pemerintah pusat di Kasumigaseki Tokyo Jepang masih terus berlanjut hingga kini.
Editor: Johnson Simanjuntak
![Pengusaha Jepang Ini Ingin Mendatangkan Sepasang Komodo Indonesia ke Kebun Binatangnya](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/tsuyoshi-shirawa-nih2.jpg)
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM TOKYO - Dimulai sejak tiga tahun lalu ide mendatangkan satu pasang binatang langka komodo dari Indonesia ke Jepang namnun hingga kini belum terlaksana meskipun Gubernur perfektur Shizuoka telah menjamin mendukung hal tersebut.
Perbedaan pendapat antara pemda Shizuoka dan pemerintah pusat di Kasumigaseki Tokyo Jepang masih terus berlanjut hingga kini.
"Tampaknya ada perbedaan bahasa saja. Pihak Indonesia menginginkan harus berbentuk MOU (Memorandum of Understanding) tetapi pihak Jepang maunya MOC (Memorandum of Cooperation). Tapi pihak pemda Shizuoka sih sudah tak ada masalah, tinggal pemerintah pusat yang masih terus berdiskusi dengan pemda Shizuoka," papar Tsuyoshi Shirawa President Rep Japan Kebun Binatang iZoo dan Chairman Asosiasi Amfibi dan Reptil Jepang khusus kepada Tribunnews.com sore ini (7/1/2019).
Apabila jadi memasukkan Komodo ke perfektur Shizuoka, maka hal ini kedua kali. Di masa lampau Komodo Indonesia pernah dimasukkan ke Hokkaido Jepang.
"Ya kita harapkan kesepakatan bisa secepatnya terjadi. Pihak Indonesia sendiri lewat Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia sampai ke Wakil Presiden Indonesia yang saya dengar sih sudah tak ada masalah. Asalkan bentuknya MOU," tambahnya lagi.
Shirawa berharap secepatnya bisa disepakati, "Kalau bisa sih mungkin April nanti sudah OK semua sehingga Jepang bisa segera mempromosikan Indonesia lewat Komodo Indonesia di Jepang," ungkapnya lagi bersemangat.
Apabila tiba di Jepang, maka Komodo tersebut akan ditempatkan di kebun bunatang miliknya di iZoo yang berada di Kawazucho Kamogun Shizuoka Jepang.
"Saat ini pengunjung kebun binatang kami memang masih sedikit. Tetapi kalau Komodo ditempatkan di sana, pasti akan ramai sekali yang datang sekalius dapat mempromosikan Indonesia di Jepang. Kalau banyak yang datang ke Shizuoka juga semakin populer Shizuoka di mata dunia. Banyak sekali hal positifnya bukan?" tambahnya lagi.
Belum lama ini Shirawa juga memperlihatkan kepada petugas badan lingkungan hidup Indonesia yang berada di Nusa Tenggara Barat cara-cara untuk menangkap buaya dan berhasil menangkap buaya sepanjang 3 meter di sana.
Selain menggunakan kerangkeng baja, juga dilakukan menggunakan tali plastik khusus yang dengan mudah mengunci mulut buaya sehingga mudah ditangkap.
"Kelemahan buaya ya pada mulutnya yang sangat berbahaya. Kalau mulutnya berhasil kita tutup ya selesailah bisa diangkut dengan mudah ke mana pun," ceritanya lagi.
Buaya, Kura-kura, gavials, lizrd dilarang masuk ke Jepang kecuali dengan ijin khusus pemerintah Jepang.
Demikian pula Thailand yang dulu bisa mengekspor binatang tersebut sejak sekitar lima tahun lalu sudah melarang ekspor.
Namun Indonesia masih boleh ekspor dengan kuota tertentu, dilakukan pembatasan.
"Di Indonesia banyak sekali buaya dan kura-kura yang tetap diincar orang Jepang sebagai hobi, terutama kura-kura karena tida baik dan tidak ribut serta mudah memeliharanya."
Namun dengan larangan impor tersebut harga kura-kura menjadi sangat mahal di Jepang dan dijual harus menggunakan ijin khusus dari pemerintah Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.