Tak Tahan Tinggal di Sel, Carlos Ghosn Rela Kenakan Gelang Pelacak
Carlos Ghosn sampai saat ini tetap membantah dirinya telah melakukan pelanggaran keuangan seperti yang dituduhkan kepadanya.
Editor: Choirul Arifin
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mantan pemimpin Nissan Motor Carlos Ghosn belum menyerah agar bisa keluar dari jeruji penjara. Ia dilaporkan telah mengajukan penawaran untuk mengenakan gelang kaki elektronik dan menyewa penjaga untuk mengawasinya dalam agar bisa mendapat bisa pengajuan jaminannya diterima pengadilan.
Reuters melaporkan, Ghosn mengajukan tawaran tersebut setelah menjalani penahanan selama dua bulan karena dugaan kejahatan keuangan. Juru bicara Ghosn juga menyebut klinennya bersedia tetap di tinggal Tokyo.
Carlos Ghosn sampai saat ini tetap membantah dirinya telah melakukan pelanggaran keuangan seperti yang dituduhkan kepadanya.
"Saya akan menghadiri persidangan saya bukan hanya karena saya diwajibkan secara hukum untuk melakukannya, tetapi karena saya ingin akhirnya memiliki kesempatan untuk membela diri," kata Ghosn dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.
Sidang untuk menentukan persetujuan jaminan baru akan ditetapkan minggu ini. Dalam persidangan sebelumnya, permintaan jaminan Ghosn ditolak karena dikhawatirkan akan pergi meninggalkan Jepang.
Baca: Twizy, Si Bajaj Mewah Bertenaga Listrik dari Renault
Pembebasan akan memungkinkan Ghosn untuk lebih sering bertemu dengan para pengacaranya dan melakukan pembelaan diri di hadapan dewan Renault. Maklum saja, saat ini kabar pemecatannya di perusahaan otomotif Prancis tersebut berhembus makin kencang.
Baca: Di Bawah Bendera Baru, Renault Siapkan MPV Pesaing Xpander dan Avanza dengan Harga Kompetitif
Ghosn, yang mempelopori perbaikan performa Nissan dua dekade lalu, telah mendorong untuk sinergi lebih dalam antara Nissan dan Renault. Termasuk mendorong peluang untuk merger. "Kami tidak berada dala posisi untuk diskusi terkait hal itu," kata CEO Nissan Hirota Saikawa saat dimintai tanggapannya.
Saikawa juga mengatakan pihaknya belum mendengar secara langsung tentang proposal Perancis untuk mengintegrasikan manajemen Nissan dengan Renault. Ia pun menambahkan saat ini bukanlah waktu yang tepat untuk membahas kemungkinan revisi perjanjian kemitraan.
Tendi/Sumber: Reuters