Pria Lajang di China Menghilang Setelah Habiskan Rp 1,2 Miliar Untuk 'Live Streaming' dengan Wanita
Seorang pemuda di Provinsi Hunan, China, dilaporkan menghilang dari rumahnya di Changsha dengan membawa uang yang cukup besar.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, CHANGSHA - Seorang pemuda di Provinsi Hunan, China, dilaporkan menghilang dari rumahnya di Changsha dengan membawa uang yang cukup besar.
Dilaporkan SCMP Kamis 31/1/2019), pria dengan identitas bermarga Liu itu dilaporkan menghilang dari rumahnya sejak Desember 2018.
Sebelum meninggalkan rumah, Liu seperti dilaporkan Red Star News mengambil uang 1,7 juta yuan atau sekitar Rp 3,5 miliar dari orangtuanya.
Baca: Pemerintah Targetkan Entaskan 5.000 Desa Tertinggal Hingga Akhir Tahun 2019
Ayah Liu mengatakan, putranya itu sempat menghabiskan 600.000 yuan, sekitar Rp 1,2 miliar, untuk sebuah situs populer bernama YY.
Orangtua Liu mengungkapkan mereka tidak bisa menghubungi pria 24 tahun itu.
Namun rekening bank hingga sosial menunjukkan dia berada di Shenzhen.
Keluarganya meyakini, menghilangnya Liu terkait dengan seorang perempuan yang pernah melakukan live streaming dengannya.
"Dia sebenarnya adalah anak yang baik. Saya yakin dia meninggalkan kami pastinya karena ada yang berusaha membujuknya," ujar ayah Liu.
Namun, pendapat berbeda disampaikan sepupu Liu.
Baca: Polisi Amankan Tiga Perempuan Berusia 14 dan 16 Tahun yang Jadi PSK
Menurut si sepupu, Liu merupakan pria norak yang kerjanya hanya bermain video game.
"Dia tidak suka pergi ke luar rumah, dan sering menonton live streaming. Dia juga sering memberikan tip bagi perempuan yang dia kenal di situs itu," ujar sepupunya.
Media China memberitakan, setiap bulan Liu menghabiskan 12.000 yuan atau Rp 24,8 juta untuk fasilitas khusus di YY sebelum tip.
Tayangan live streaming yang memperlihatkan influencer perempuan menari, bernyanyi, hingga makan merupakan sumber hiburan utama bagi pria lajang di China.
Setiap tampil, influencer perempuan itu bisa meraup hingga 100.000 yuan, sekitar Rp 206,9 juta, per bulan dari sekitar 456 juta pengguna.
Namun perkembangan industri live streaming yang pesat itu menuai perhatian otoritas karena berbagai kontroversi yang ditimbulkan.
Mulai dari cara berpakaian yang dianggap seksi hingga salah satu influencer sempat ditahan karena menyanyikan lagu kebangsaan China secara tak pantas.
Pemerintah Provinsi Hubei kemudian mengumumkan larangan bagi influencer perempuan untuk mengenakan pakaian seksi maupun yang memperlihatkan lekuk tubuh.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Pria Ini Menghilang Setelah Habiskan Rp 1 Miliar untuk "Live Streaming" dengan Wanita