Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Polri Mengaku Belum Miliki Bukti Pelaku Bom Gereja di Filipina Adalah WNI

"Otoritas setempat belum mengeluarkan hasil uji DNA serta gambar resmi hasil rekaman CCTV di lokasi ledakan"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Polri Mengaku Belum Miliki Bukti Pelaku Bom Gereja di Filipina Adalah WNI
VOA
Polisi dan tentara tiba di lokasi kejadian setelah dua bom meledak di luar gereja Katedral Katolik Roma di Jolo, ibukota provinsi Sulu, Filipina selatan, 27 Januari 2019. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal menyebutkan, hingga hari ini, Kamis (7/2/2019), belum ada bukti kuat mengenai dugaan keterlibatan Warga Negara Indonesia ( WNI) dalam aksi teror bom di sebuah gereja Katolik di Pulau Jolo, Filipina Selatan.  Hal itu dikatakan Iqbal di Mabes Polri, Jakarta.

"Sampai detik ini belum ada informasi ilmiah, belum ada tes DNA untuk mengonfirmasi bahwa itu (keterlibatan WNI) benar," ujar Iqbal. Iqbal mengatakan, perwakilan dari Pemerintah Indonesia sudah diterima oleh wakil kepolisian Filipina.

"Ya, kemarin sudah diterima. Ada Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Kementerian Luar Negeri, Badan Intelijen Negara (BIN), Densus 88, dan lainnya," kata dia. Meski sejumlah informasi menyebutkan adanya keterlibatan WNI, Iqbal belum bisa memastikan hingga ada bukti yang kuat dan valid.

Sebelumnya, Duta Besar RI untuk Filipina Sinyo Harry Sarundajang menyatakan Kepolisian Nasional Filipina (PNP) belum merilis bukti keterlibatan WNI dalam pengeboman di sebuah gereja di Pulau Jolo, Filipina, pada 27 Januari 2019.

"Otoritas setempat belum mengeluarkan hasil uji DNA serta gambar resmi hasil rekaman CCTV di lokasi ledakan, yang menyatakan bahwa kedua pelaku sebagaimana dinyatakan oleh Secretary Ano adalah WNI," kata Harry dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Baca: Dealer Mitsubishi Fuso Ke-230 Beroperasi di Kota Medan

Dugaan mengenai keterlibatan dua WNI sebagai pelaku bom bunuh diri yang mengakibatkan 22 orang meninggal dunia dan 100 orang luka-luka pertama kali disampaikan oleh Menteri Dalam Negeri (Secretary of Interior and Local Government) Filipina Eduardo Ano.

Baca: Cadangan Devisa Turun Tipis Jadi 120,1 Miliar Dolar di Januari 2019

Dalam sebuah konferensi pers di Provinsi Visayas, Filipina, 1 Februari lalu, Ano menyebut pelaku bom bunuh diri adalah pasangan suami istri WNI bernama Abu Huda dan seorang perempuan yang tidak disebutkan namanya.

BERITA TERKAIT

Kedua pelaku dibantu oleh Kamah, anggota kelompok Ajang Ajang yang berafiliasi dengan kelompok Abu Sayyaf. Faksi tersebut telah menyatakan dukungannya kepada jaringan teroris IS. Video Pilihan.

Laporan: Christoforus Ristianto

Artikel ini tayang sebelumnya di Kompas.com dengan judul:  Kata Polri, Hingga Hari Ini Belum Ada Bukti Keterlibatan WNI Terkait Bom Filipina

Sumber: Kompas.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas