Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pentagon Tuduh China dan Rusia Kembangkan Senjata Laser untuk Hancurkan Satelit AS

"China dan Rusia sedang mengembangkan berbagai cara untuk mengeksploitasi ketergantungan AS pada sistem berbasis luar angkasa"

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Pentagon Tuduh China dan Rusia Kembangkan Senjata Laser untuk Hancurkan Satelit AS
Foto: courtesy of U.S. Navy.
Afloat Forward Staging Base di Kapal Perang Amerika Serikat, USS Ponce, memamerkan senjata laser. 

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Sebuah laporan baru dari Pentagon memperingatkan tentang ancaman luar angkasa dari China dan Rusia yang sama-sama mengembangkan kemampuan untuk mengancam posisi Amerika Serikat. Termasuk senjata laser yang dapat menghancurkan satelit AS.

Laporan berjudul "Tantangan untuk Keamanan di Ruang Angkasa" yang diterbitkanpada Senin tersebut mencakup kemampuan Rusia, China, Iran, dan Korea Utara.

"China dan Rusia sedang mengembangkan berbagai cara untuk mengeksploitasi ketergantungan AS pada sistem berbasis luar angkasa," kata laporan Badan Intelijen Pertahanan terserbut seperti dikutip CNN.

Baca: Billy Syahputra Disebut Nikah Siri dengan Hilda, Kriss Hatta: di Negara Kita Gak Boleh Poliandri

Satelit AS memainkan peran penting dalam segala hal mulai dari navigasi, persenjataan dan pengumpulan informasi intelijen, termasuk mengawasi program senjata nuklir Korea Utara dan memantau aktivitas militer Rusia dan China.

Satelit-satelit tersebut juga menyimpan sensor yang terlibat dalam mendeteksi peluncuran rudal musuh. Kebutuhan untuk melindungi satelit AS telah dikutip oleh pemerintahan Trump sebagai alasan mengapa AS membutuhkan pasukan luar angkasa.

Laporan tersebut merinci senjata anti-satelit Rusia dan China, termasuk sistem perang elektronik, dan rudal anti-satelit dengan energi kinetik. Disebutkan bahwa baik Beijing dan Moskow kemungkinan akan mengembangkan senjata laser untuk mengacaukan, menurunkan, atau merusak satelit dan sensor mereka AS.

Baca: Hino Tambah Fitur Kamera Belakang dan Rem ABS di Truk Dutro dan New Generation Ranger

"China kemungkinan akan mengirimkan senjata laser berbasis darat yang dapat menghancurkan sensor di orbit rendah pada tahun 2020, dan pada pertengahan hingga akhir tahun tersebut, negara itu mungkin menerjunkan sistem tenaga yang lebih tinggi yang memperluas ancaman pada struktur non-nuklir," tulis laporan tersebut.

Berita Rekomendasi

Laporan tersebut juga mengatakan bahwa Rusia telah mengirimkan senjata laser ke pasukan aerospace sebelum Juli 2018, yang kemungkinan ditujukan untuk misi anti-satelit. "Rusia juga mengembangkan sistem senjata laser udara untuk digunakan terhadap sensor pertahanan rudal berbasis luar angkasa," kata laporan itu.

Pemerintahan Trump secara aktif mempertimbangkan untuk menempatkan sensor canggih di ruang angkasa sebagai bagian dari pertahanan rudal yang diluncurkan bulan lalu.

Baca: Teringat Nasihat Ayah Ahok Soal Pernikahan, Fifi Lety: Ada yang Gak Mau Dengar

Selain senjata laser, laporan itu memperingatkan bahwa China memiliki rudal operasional yang mampu mengenai satelit di orbit rendah bumi sementara Rusia sedang dalam proses mengembangkannya.

Tendi/Sumber: CNN 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas