Pria di China Tewas Tegak Minuman Keras Selama 3 Bulan Berturut-turut Demi Jadi Selebritas 'Online'
Seorang pria di China meninggal dunia setelah melakukan aksi ekstem menegak minuman keras (miras) selama tiga bulan berturut-turut.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, DALIAN - Seorang pria di China meninggal dunia setelah melakukan aksi ekstem menegak minuman keras (miras) selama tiga bulan berturut-turut.
Ia menjalankan aksinya demi mengejar 'impian' menjadi selebritas online.
Dilansir SCMP via Asia One, Kamis (21/2/2019), pria yang ketahui bermarga Chu tersebut tewas.
Chu terakhir kali melakukan live streaming pada 31 Desember 2018 melalui aplikasi "minuman alkohol" Liaoliao di supermarket Dalian, Provinsi Liaoning.
Baca: Wanita Asal Hong Kong Berpura-pura Hamil Selundupkan 2 Kucing Persia Lewat Bandara di Taiwan
Seseorang yang mengaku sebagai teman Chu kepada Thepaper.cn mengungkapkan, Chu meminum bir dan miras lain setiap hari tanpa istirahat.
"Dia mati bukan karena miras yang ditenggaknya Desember lalu, tetapi karena dia melakukannya selama tiga bulan berturut-turut," ungkap sumber itu.
Aksi Chu meminum alkohol itu disiarkan di sejumlah aplikasi virtual di mana pengguna bisa berinteraksi dengannya secara langsung.
Baca: PRT Indonesia yang Bekerja di Hong Kong Gugat Mantan Majikannya Akibat Rekam Aktivitasnya Saat Mandi
Si sumber menuturkan, Chu tidak saja meminum miras seperti bir serta rum, tetapi juga hal ekstrem seperti minum minyak goreng.
Semua itu dilakukan demi mendapatkan uang dari penggemarnya.
Pernah suatu ketika, Chu mengaku sudah tak sanggup melakukan aksinya.
"Dia merasa sakit. Namun, orang-orang yang menontonnya terus meminta agar dia meminum alkohol," ucap teman anonim tersebut.
Setiap hari dari siarannya menenggak miras ataupun minuman aneh lain, Chu disebut mendapat uang hingga 500 yuan atau Rp 1 juta.
Tidak diketahui penyebab kematian Chu.
Namun, disebutkan dia merasa tak enak badan ketika hendak pulang setelah live streaming minum.
Sopir taksi yang mengetahui kondisinya langsung melapor ke polisi untuk kemudian membawanya ke rumah sakit.
Namun, dia dinyatakan meninggal dalam perjalanan.