Presiden Venezuela Tuding AS Ingin Memulai Perang di Kawasan Amerika Selatan
Bahkan, Nicolas Maduro menyebut sikap Amerika Serikat tersebut disengaja untuk memulai perang di kawasan Amerika Selatan
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Venezuela, Nicolas Maduro melayangkan tudingan kepada Amerika Serikat yang sengaja ciptakan krisis di negaranya.
Bahkan, Nicolas Maduro menyebut sikap Amerika Serikat tersebut disengaja untuk memulai perang di kawasan Amerika Selatan.
Baca: Eksklusif BBC: Pengakuan para serdadu Venezuela yang membelot dari Maduro
"Segala sesuatu yang dilakukan oleh pemerintah Amerika Serikat telah ditakdirkan untuk menemui kegagalan," kata Maduro kepada media penyiaran ABC News, yang melaporkan dari istana kepresidenan di Caracas, Senin (25/2/2019).
"Mereka ( AS) telah mencoba menciptakan krisis untuk membenarkan peningkatan ketegangan politik dan intervensi militer di Venezuela untuk membawa perang ke Amerika Selatan," tambah Maduro.
Sebelumnya, Wakil Presiden AS Mike Pence telah mengumumkan pemberian bantuan untuk Venezuela sebesar 56 juta dollar AS (sekitar Rp 783 miliar).
Pihaknya juga mengumumkan akan menjatuhkan sanksi yang lebih keras terhadap pemerintah Venezuela.
Pernyataan itu disampaikan Pence saat hadir dalam pertemuan Grup Lima di Bogota, yang terdiri dari negara-negara Amerika Latin ditambah dengan Kanada.
Turut hadir pula dalam pertemuan tersebut, pemimpin oposisi Venezuela, yang sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara, Juan Guaido.
Maduro telah mengecam pertemuan tersebut sebagai upaya politik untuk membentuk pemerintahan pararel di Venezuela.
Dia juga menuduh Washington, bertujuan untuk menguasai minyak Venezuela dan bersedia berperang demi hal itu.
"Pemerintah ekstremis Ku Klux Klan yang disutradarai Donald Trump menginginkan perang atas minyak dan lebih dari sekadar minyak," ujar Maduro, dikutip AFP.
Kendati terus mengecam pemerintahan Trump, Maduro mengatakan bahwa dirinya tetap siap untuk melakukan dialog secara langsung dengan Washington. Maduro juga berpesan kepada lawan politiknya, Guaido, agar mematuhi hukum.
Baca: Krisis Venezuela: Maduro blokir bantuan, kota perbatasan rusuh
"Guaido bisa pergi dan kembali (ke Venezuela), dan harus berhadapan dengan peradilan karena pengadilan telah melarangnya untuk meninggalkan negara itu," ujarnya.
Seperti diketahui, Guaido, yang juga adalah ketua Majelis Nasional Venezuela, telah berangkat melewati perbatasan menuju Kolombia untuk mengupayakan masuknya bantuan kemanusiaan yang tertimbun di negara tetangga.
Penulis : Agni Vidya Perdana
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul : Maduro: AS Ingin Memulai Perang di Amerika Selatan