Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Dua Masjid Sasaran Penembakan Brutal di Selandia Baru Akan Dibuka Untuk Salat Jumat Pekan Ini

Sebagian besar korban adalah pengungsi dari sejumlah negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turki, Somalia, Afghanistan dan Bangladesh.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Dua Masjid Sasaran Penembakan Brutal di Selandia Baru Akan Dibuka Untuk Salat Jumat Pekan Ini
John Russell/Vanderbilt University
Sejumlah warga kampus Universitas Vanderbilt berkumpul di area luar Rand Hall untuk memberikan penghormatan kepada para korban serangan teroris di Masjid Al Noor dan Masjid Linwood di Selandia Baru 

TRIBUNNEWS.COM, CHRISTCHURCH - Masjid Al Noor yang menjadi lokasi serangan teror penembakan terus berbenah. Masjid tersebut akan kembali digunakan untuk ibadah salat Jumat pada pekan ini.

Dilansir dari Reuters, kepolisian akan mengerahkan kekuatan untuk menjaga masjid tersebut saat digunakan salat Jumat setelah tragedi penembakan yang menewaskan lima puluh jemaah tersebut.

"Kami akan hadir untuk memberikan jaminan keamanan kepada orang-orang yang menjalankan ibadah salat Jumat," kata polisi dalam sebuah pernyataannya hari ini. 

"Polisi telah bekerja tanpa henti, melakukan segala upaya untuk mengumpulkan semua bukti dari tempat kejadian kejahatan sehingga kami dapat membuka masjid secepat mungkin," lanjut pernyataan tersebut.

Baca: Elektabilitasnya Rendah, Andi Arief Sebut PSI Penebar Kebencian dan Ketegangan Beragama

Selain Al Noor, dan masjid Linwood yang juga menjadi lokasi penembakan kedua juga direncanakan untuk dibuka kembali pekan ini. Ribuan jamaah diperkirakan akan datang di masjid Al Noor, yang menjadi tempat penembakan dengan jumlah korban meninggal terbanyak.

Sebagian besar korban adalah migran atau pengungsi dari sejumlah negara seperti Pakistan, India, Malaysia, Indonesia, Turki, Somalia, Afghanistan dan Banglades.

Baca: Mayoritas Agenda Kampanye Rapat Umum Prabowo-Sandi Belum Dapatkan Izin dari Aparat

Namun upacara pemakaman para korban tak bisa dilakukan secepatnya karena proses identifikasi yang memakan waktu lama. Pemakaman masal terhadap para korban meninggal rencananya baru bisa dilakukan pada esok hari.

Berita Rekomendasi

Selain lima puluh korban meninggal, ada 29 korban luka akibat serangan tersebut dengan delapan di antaranya masih berada dalam perawatan intensif.

Tendi/Sumber: Reuters 

Sumber: Kontan
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas