Penjelasan KBRI tentang Teror Bom yang Guncang Sri Lanka dan Ada Tidaknya WNI yang Jadi Korban
Ledakan yang terjadi saat umat Kristen sedang merayakan Paskah itu, berada di gereja sisi utara ibu kota Kolombo dan kota Negombo tak jauh dari Kolomb
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Duta Besar Indonesia untuk Sri Lanka dan Maladewa I Gusti Ngurah Ardiyasa mengatakan, pihak KBRI belum menerima laporan terkait Warga Negara Indonesia (WNI) yang turut menjadi korban ledakan di dua gereja di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019).
Ledakan yang terjadi saat umat Kristen sedang merayakan Paskah itu, berada di gereja sisi utara ibu kota Kolombo dan kota Negombo tak jauh dari Kolombo.
"Belum ada laporan terkait WNI jadi korban," ujar Dubes Ardiyasa saat dihubungi Tribunnews.com.
Ia mengatakan, pihaknya masih mencari tau kemungkinan WNI menjadi korban, pada insiden yang melukai sekitar 150 orang itu.
Baca: Sambut Hari Kartini, Dewi Gita Meriahkan Acara Mom Competition
"Kurang lebih 300 orang WNI berada di Sri Langka, kebanyakan di Kolombo dan sekitarnya," ucap dia.
Diketahui, sejumlah foto yang beredar di Twitter memperlihatkan kekacauan yang terjadi di dalam gereja St Anthony dan puing-puing bangunan yang berserakan di lantai.
Selain ledakan di dua gereja itu, kepolisian Sri Lanka menyebut kejadian serupa terjadi di hotel Sangri-La dan Kingsbury, keduanya di ibu kota Kolombo.