Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah Sri Lanka: Kelompok Garis Keras Lokal National Thowheed Jama'ath Dalang Teror Bom 

Dia mengisyaratkan kemungkinan adanya peran jaringan internasional dalam serangan minggu Paskah yang telah mengejutkan dunia tersebut.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pemerintah Sri Lanka: Kelompok Garis Keras Lokal National Thowheed Jama'ath Dalang Teror Bom 
AP
Polisi Sri Lanka 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Sri Lanka yakin organisasi garis keras Muslim lokal, National Thowheed Jama'ath (NTJ) dalang serangkaian serangan bom yang telah menewaskan hampir 300 orang dan melukai 500 orang, pada Minggu Paskah (21/4/2019).

Demikian disampaikan juru bicara pemerintah, Rajitha Senaratne, pada Senin (22/4/2019), seperti dilansir Aljazeera.

Dia menyayangkan gagalnya aparat keamanan untuk bertindak untuk mengantisipasi terjadinya serangan mematikan itu, setelah menerima informasi intelijen pada 14 hari sebelum sejumlah ledakan menghantam Gereja dan Hotel.

Berbicara pada konferensi pers di ibukota Kolombo, Senaratne mengatakan bahwa kegagalan untuk bertindak melawan National Thowheeth Jama'ath, telah menghancurkan citra seluruh negeri di hadapan dunia.

Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut.
Petugas melakukan penjagaan pasca-ledakan yang menimpa Gereja St Anthony di Kochchikade, Kolombo, Minggu (21/4/2019). Jumlah korban tewas dalam ledakan yang menimpa sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka sudah mencapai 52 orang, belum dipastikan penyebab dan pelaku peledakan tersebut. (.(AFP/ISHARA S KODIKARA))

Baca: Caleg Golkar di Garut Bantah Main Politik Uang

Baca: Kapitra Ampera: Habib Rizieq Gak Usah Khawatir, Insya Allah Bib, Ana akan Pulangkan Antum

Baca: Ferdinand Hutahaean: Jokowi Perlu Bertemu Prabowo untuk Sejukkan Suasana

"Sayangnya, meskipun semua informasi sudah diperoleh, unit intelijen kita tidak bisa mencegah serangan ini," ucap Senaratne.

Dia mengisyaratkan kemungkinan adanya peran jaringan internasional dalam serangan minggu Paskah yang telah mengejutkan dunia tersebut.

Berita Rekomendasi

Sejauh ini masih belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.

Titik terjadinya serangan bom di Sri Lanka.
Titik terjadinya serangan bom di Sri Lanka. (Google Earth via CNN)

Pemerintah menyatakan Selasa (23/4/2019)besok sebagai hari berkabung Nasional setelah serangan terburuk sejak perang saudara berakhir satu dekade yang lalu.

Kritik senaratne terhadap Presiden Sirisena, yang mengepalai pasukan keamanan, datang sehari setelah Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe mengakui bahwa "ada informasi" tentang kemungkinan serangan.

"Kita juga harus melihat ke dalam mengapa tindakan pencegahan yang memadai tidak diambil," katanya pada hari Minggu (22/4/2019).

Diberitakan otoritas Sri Lanka telah diperingatkan dua minggu sebelum serangan minggu Paskah terjadi, pada Minggu (22/4/2019).

"Bahkan lengkap dengan nama tersangka," ujar juru bicara kabinet Rajitha Senaratne, dilansir dari Guardian, Senin (22/4/2019).

"Pada tanggal 4 April, 14 hari sebelum insiden ini terjadi kami telah diberitahu tentang insiden ini," katanya.

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas