Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

15 Orang Tewas Dalam Penggerebekan Markas Terduga Teroris di Sri Lanka, 6 Diantaranya Anak-anak

15 jenazah ditemukan di lokasi baku tembak di Sri Lanka saat penggerebekan jaringan pelaku serangan bom Minggu Paskah.

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
zoom-in 15 Orang Tewas Dalam Penggerebekan Markas Terduga Teroris di Sri Lanka, 6 Diantaranya Anak-anak
ABC News
Istri bomber Sri Lanka bunuh diri dengan meledakkan bom di rompinya (ABC News) 

Dilaporkan pula Pemimpin kelompok militan yang melakukan serangkaian pemboman Minggu Paskah dilaporkan tewas dalam ledakan di salah satu Hotel.

Baca: Sri Lanka Kejar 140 Terduga Anggota ISIS Terkait Bom Paskah

Polisi mengatakan dalam akun Twitter-nya bahwa Mohamed Zahran, pemimpin kelompok militan lokal, National Thowheed Jama'ath (NTJ) telah tewas di salah satu hotel.

Dia termasuk satu dari sembilan pemboman bunuh diri.

"Zahran tewas dalam serangan di Hotel Shangri-La, salah satu dari enam hotel dan gereja yang ditargetkan dalam serangan yang menewaskan setidaknya 250 orang," kata para pejabat Jumat (26/4/2019).

Polisi juga mengatakan mereka telah menangkap orang kedua dari kelompok militan tersebut.

Pelatihan senjata telah dilakukan di luar negeri dan di beberapa lokasi di provinsi timur Sri Lanka.

Polisi menambahkan kendaraan yang digunakan dalam serangan itu dibeli dari dealer mobil di Kadawatha, pinggiran kota Kolombo.

BERITA REKOMENDASI

Polisi juga menangkap seorang operator dari sebuah pabrik tembaga sehubungan dengan pemboman. Ia diduga telah membantu membuat alat peledak.

Dikutip dari One India, ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas pengeboman di Kolombo, tetapi penyelidik Sri Lanka tetap mengawasi peran kelompok radikal, National Thowheeth Jamaath (NJT).

NJT, sebuah kelompok Islam radikal muncul pada tahun 2015.

Dipimpin oleh Mohammad Mohammed Zaharan.

Dia adalah seorang Islamis radikal yang dikenal dan dituduh mengabarkan kebencian di platform online.

Setelah menghabiskan waktu di India dan Sri Lanka, ia berada di bawah pengawasan badan intelijen kedua negara. (NPR/NHK/AP)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas