Ingin Perbaiki Kesalahan, Maduro Umumkan 'Hari Dialog' Saat Peringatan May Day di Venezuela
Maduro menuduh pemimpin oposisi yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), Juan Guaido tengah berusaha untuk memicu terjadinya perang saudara di Venezue
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro telah mengumumkan 'Hari Dialog' yang akan digelar selama akhir pekan ini.
Hal itu ia lakukan dalam upayanya untuk memperbaiki beberapa kesalahan yang telah dibuat oleh pemerintahannya sejak revolusi.
Dikutip dari laman Russia Today, Kamis (2/5/2019), ia berbicara di hadapan para demonstran di Caracas saat peringatan Hari Buruh Internasional (May Day).
Maduro menuduh pemimpin oposisi yang didukung oleh Amerika Serikat (AS), Juan Guaido tengah berusaha untuk memicu terjadinya perang saudara di Venezuela.
"Para pemimpin kudeta Venezuela tidak hanya menipu diri mereka sendiri, namun juga menipu imperialis AS, dengan mengatakan bahwa saya akan meninggalkan negara itu," kata Maduro, mengacu pada pernyataan dari AS yang menyebut dirinya akan kabur ke Kuba.
"Apa yang akan terjadi jika kita menghadapi komplotan kudeta itu? Bisa terjadi pembantaian diantara rakyat Venezuela, bisa saja kita bunuh diri dan tentunya AS akan merayakan itu semua,".
Baca: Ahmad Dhani Tulis Surat untuk Bawaslu, Ini Tujuh Permintaannya
Maduro menegaskan, jika Guaido yang memproklamirkan diri sebagai 'presiden sementara Venezuela' benar-benar ingin menduduki Istana Miraflores, maka yang harus dilakukan hanyalah memenangkan pemilihan umum (pemilu).
Ia pun meminta kepada para pendukungnya untuk membuat proposal demi 'memperbaiki kesalahan' yang telah dilakukan oleh pemerintahannya sekaligus untuk mengatasi sanksi yang dikenakan AS.
"Kita akan mengalami hari perubahan yang hebat, pembenahan, pembaharuan revolusioner, saya mengandalkan kalian semua," papar Maduro kepada para demonstran.