Tabrak Pria di Jalur Utama, Perjalanan Shinkansen Yamagata di Jepang Terlambat 90 Menit
Minggu saat arus balik ke Tokyo, diwarnai kasus bunuh diri seorang pria yang ditabrak Shinkansen (kereta api peluru Jepang).
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Liburan panjang di Jepang atau yang dikenal sebagai Golden Week berakhir, Senin (6/5/2019) hari ini.
Namun Minggu (5/5/2019) kemarin saat arus balik ke Tokyo, diwarnai kasus bunuh diri seorang pria yang ditabrak Shinkansen (kereta api peluru Jepang).
"Shinkansen Yamagata menabrak seorang pria di Jalur Utama JR dekat stasiun Sasakino Kota Fukushima perjalanan dari Tokyo ke Shinjo Perfektur Yamagata," ungkap sumber Tribunnews.com, Senin (6/5/2019).
Peristiwa itu terjadi sekitar jam 13.30.
Seorang pria turun dari platform stasiun kereta api tersebut dan berjalan melintasi rel kereta api.
"Dari kamera CCTV terlihat memang seperti posisi ingin bunuh diri," kata sumber itu.
Baca: Krisdayanti Lolos Jadi Anggota DPR, Raih Suara Terbanyak di Dapilnya & Kalahkan Wakil Ketua MPR
Baca: Foto-foto Presiden Jokowi Salat Tarawih Pertama di Masjid Jenderal Besar Soedirman Bogor
Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
Gara-gara kasus bunuh diri itu, setidaknya dua jalur terhenti selama kira-kira 90 menit dan sedikitnya 2.100 penumpang terganggu perjalanannya.
Shinkansen baru kembali melanjutkan operasi sekitar pukul 03.14 siang.
Menurut JR East, 2.100 penumpang terkena dampak akibat kejadian tersebut.
"Kami meminta maaf sedalamnya atas kejadian tersebut," ungkap pihak kereta api tersebut.
Gara-gara keterlambatan sekitar 90 menit, jadwal perjalanan pulang para penumpang terganggu.
Bahkan seorang pria di Stasiun Yonezawa batal ke Ginzan onsen (tempat pemandian air panas) di Obanazawa, Perfektur Yamagata karena sudah keburu tutup.
"Wah jadwal kegiatan jalan-jalan saya jadi berantakan gara-gara keterlambatan kereta api," ungkap Tanaka, warga Jepang yang dihubungi Tribunnews.com, Senin (6/5/2019).