Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Perusahaan Asam Akrilat Jepang, Nippon Shokubai Indonesia Dapat Bantuan 200 Juta Dolar AS

Nippon Shokubai Co.Ltd mendapatkan dana pinjaman total 200 juta dolar AS, di mana 96 juta dolar AS di antaranya bersumber dari JBIC.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Perusahaan Asam Akrilat Jepang, Nippon Shokubai Indonesia Dapat Bantuan 200 Juta Dolar AS
Foto Qerja.com
Pabrik Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon Jawa Barat 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo di Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Nippon Shokubai Co.Ltd mendapatkan dana pinjaman total 200 juta dolar AS, di mana 96 juta dolar AS di antaranya bersumber dari bank kerja sama internasional Jepang (JBIC).

"Dana tersebut akan dipasok kepada anak perusahaannya di Cilegon Jawa Barat PT Nippon Shokubai Indonesia (NSI) guna pengembangan usaha lebih lanjut di Indonesia," ungkap sumber Tribunnews.com, Selasa (14/5/2019).

Dana pinjaman tersebut disetujui Senin (13/5/2019) kemarin di Tokyo.

Proyek ini untuk membiayai dana yang diperlukan untuk produksi asam akrilik (acrylic acid) dan bisnis penjualan yang dilakukan oleh NSI di Cilegon, Provinsi Banten di Jawa Barat, Indonesia.

"Selain itu akan digunakan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan merampingkan fasilitas yang ada," ujarnya.

Asam akrilat terutama digunakan sebagai bahan baku polimer penyerap super (selanjutnya disebut "SAP") yang digunakan untuk popok kertas (paper diapers) dan produk antisipasi menstruasi dan lainnya.

Pabrik Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon Jawa Barat
Pabrik Nippon Shokubai Indonesia di Cilegon Jawa Barat (Foto Qerja.com)

Sedangkan ester akrilik (selanjutnya disebut "AES") yang digunakan untuk perekat dan cat serta lainnya.

Baca: Pemburu Komet di Jepang Beri Nama Bintang Reiwa Setelah Ditemukan 30 Tahun Lalu

BERITA TERKAIT

"Didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, permintaan asam akrilat, AES dan SAP diperkirakan akan tumbuh dengan mantap, terutama di kawasan Asia, dan penawaran maupun permintaan asam akrilat semakin tinggi nantinya," ujarnya.

Nippon Shokubai telah menetapkan dan memperluas sistem produksi asam akrilat, AES dan SAP satu demi satu sejak NSI didirikan pada tahun 1996.

Namun, berdasarkan permintaan dan kondisi pasokan saat ini dan prospek masa depan yang ada, diputuskan untuk meningkatkan kemampuan dan kualitasnya.

Selain menggunakan limbah panas yang dihasilkan dalam proses produksi asam akrilik, investasi akan meningkatkan efisiensi penggunaan energi di pabrik melalui renovasi fasilitas yang ada.

Pinjaman ini dengan bunga sekitar 1,5 persen per tahun itu adalah untuk mendukung pengembangan bisnis Nippon Shokubai di luar negeri, dan berkontribusi untuk menjaga dan meningkatkan daya saing internasional industri Jepang.

Selain itu juga diharapkan dapat berkontribusi pada pelestarian lingkungan global.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas