5 Warga Singapura Terpaksa Dikarantina Terkait Penyakit 'Monkeypox'
Lima warga Singapura masuk dalam daftar orang-orang yang dikarantina, setelah melakukan kontak dengan pasien pertama Monkeypox di negara itu.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, SINGAPURA - Lima warga Singapura masuk dalam daftar orang-orang yang dikarantina, setelah melakukan kontak dengan pasien pertama Monkeypox di negara itu.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Singapura pada Selasa (14/5/2019).
Berdasarkan investigasi Depkes dan penelusuran sejauh ini, 23 orang telah diidentifikasi melakukan kontak dengan pasien, di mana lima diantaranya adalah penduduk Singapura.
"Sisanya berasal dari Inggris, India, Irlandia, Malaysia, Nigeria dan Vietnam, sebagian besar dari mereka memang berada di lokasi acara yang dihadiri pasien di sini (Singapura)," tulis pejabat setempat.
Baca: Cara Cegah Cacar Monyet yang Dilakukan Tanjungpinang, Batam, dan Riau, Kenali Gejalanya
Namun pada Senin malam, mereka tidak menunjukkan gejala apapun.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Rabu (15/5/2019), sebelumnya pada Kamis lalu, kasus Monkeypox kali pertama terjadi di Singapura dan dibawa oleh seorang warga Nigeria berusia 38 tahun yang tengah menghadiri sebuah acara lokakarya.
Laki-laki itu diduga mengidap virus langka tersebut lantaran mengkonsumsi daging hewan liar dalam sebuah pesta pernikahan yang ia hadiri di Nigeria sebelum terbang ke Singapura.
Ia saat ini dirawat di bangsal isolasi di Pusat Nasional untuk Penyakit Menular negara tersebut.
Ia pulih perlahan dan dalam kondisi stabil, laki-laki itu siap dipulangkan ke negaranya setelah pulih dan jika telah dinyatakan tidak menular.
Perlu diketahui, Monkeypox dapat menyebar meskipun hanya melalui kontak dengan darah ataupun cairan tubuh hewan yang terinfeksi seperti tikus dan monyet.
Virus ini juga dapat ditularkan melalui pengkonsumsian daging hewan yang tidak dimasak secara benar.
Penularan dari manusia ke manusia dimungkinkan terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi atau dengan benda yang baru-baru ini terkontaminasi oleh cairan tubuh mereka yang terinfeksi.
Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening dan kedinginan.
Terkait pasien pertama Monkeypox di Singapura, ia awalnya mengalami gejala pada 30 April lalu.
Kemudian dibawa ke Rumah Sakit Tan Tock Seng menggunakan ambulans pada 7 Mei lalu dan dinyatakan positif mengidap virus pada hari berikutnya.
"Kasus pasien satu ini dianggap sebagai kasus suspect Monkeypox karena ia menunjukkan gejala yang sangat mengarah pada Monkeypox,".
Ia memiliki riwayat perjalanan yang relevan dan melaporkan diri bahwa telah mengkonsumsi daging hewan liar.
Di luar Afrika, infeksi Monkeypox hanya dilaporkan terjadi di Amerika Serikat (AS), Inggris dan Israel, seperti yang disampaikan Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS.