Mantan Wakil Presiden Iran Tembak Mati Istrinya Karena Menolak Cerai, Polisi Justru Beri Hormat
Polisi tampak membungkuk menghormatinya dengan tangan di dada serta memberi salam pada Najafi dengan hormat.
Editor: Hasanudin Aco
Namun pertanyaannya justru: kenapa kamera mendapat akses langsung ke tersangka dan barang bukti? Jawabannya politis.
Najafi, politikus reformis, memiliki kedekatan dengan Presiden Rouhani sampai ia dipaksa mundur dari posisi wali kota Teheran sesudah politikus garis keras mengkritiknya karena menghadiri acara Hari Perempuan Dunia di sebuah sekolah di mana para perempuan menari—sesuatu yang dianggap "tidak Islami".
Najafi sudah lama menjadi target politikus garis keras, dan stasiun penyiaran milik pemerintah IRIB menjalin hubungan erat dengan mereka.
Namun kenapa ia membunuh istrinya?
Poligami dan perceraian
"Saya hanya ingin menakutinya. Saya minta cerai, tapi ia menolak. Saya salah," kata Najafi kepada petugas penyidik.
Mitra Ostad, 35 tahun, adalah istri kedua Najafi.
Poligami legal di Iran, tetapi pernikahan kedua Najafi ini dianggap skandal oleh kaum reformis karena hal ini tak lazim bagi kaum terdidik.
Najafi sendiri adalah akademisi dan lulusan universitas top di Amerika, MIT.
Najafi mundur dari posisi wali kota lantaran kritik terhadap poligaminya ini.
Pengakuan
Video Najafi di kantor polisi diikuti keesokan paginya oleh rekaman pengakuan–yang juga dibuat oleh IRIB–di mana ia mengaku membunuh istrinya sesudah sempat berkelahi.
Di video itu, Najafi berkata ia punya masalah panjang dalam pernikahannya dengan Ostad dan ini terus meningkat.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.