Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Spesialis Tapioka Jepang Yang Cantik Senang Sekali Sama Indonesia

Spesialis tapioka khususnya sejak setahun lalu ini juga mendapat dukungan dari orangtua mereka, "Gambatte"

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Spesialis Tapioka Jepang Yang Cantik Senang Sekali Sama Indonesia
Richard Susilo
Dua tangan spesialis Tapioka Jepang yang sedang menunjukkan dua macam minuman tapioka yang enak di Shibuya Tokyo Jepang 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang 

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Tapioka lagi naik daun di Jepang. Jumlah toko minuman tapioka di Jepang kini sedikitnya 1000 toko dan akan semakin banyak.

“Trendi Tapioka ini awalnya dari Taiwan masuk ke Jepang. Kami ingin menjadikan minuman tapioka ini sebagai bagian dari budaya Jepang pula kalau bisa, karena semakin banyak disukai pula oleh warga Jepang,” papar dua spesialis Tapioka Jepang yang juga cantik, Nao Kaneko (21) dan Karen Tagashira (21) khusus kepada Tribunnews.com sore ini (4/6/2019).

Nao dan Karen keduanya masih mahasiswa Universitas Keio jurus fakultas ekonomi.

"Saya menyenangi tapioka sejak masih SMP dan akhirnya ketemu pecinta berat tapioka juga saat bertemu karen di Universitas Keio," tambah Nao.

Karen sendiri dari lahir sampai 7 tahun mengaku berada di California mengikuti orangtuanya yang ditugaskan kantor Jepang ke sana.

"Di Jepang saat ini ada sedikitnya 1000 toko tapioka di semua tempat di Jepang dan saya yakin akan semakin banyak lagi," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Mengapa disukai orang Jepang? Karena rasanya bisa diubah berbagai macam.

"Tapioka bisa dibuat beraneka ragam rasa buah misalnya rasa apel, rasa melon dan sebagainya. Belum lagi yang transparan sehingga tambah cantik."

Menurut Nao dan Karen, masih banyak variasi yang bisa dilakukan untuk membuat tapioka disajikan dalam bentuk minuman di Jepang.

"Semua kreativitas dan ide ini kami sampaikan ke beberapa toko yang meminta kami untuk memberikan berbagai masukan dalam pengembangan bisnis mereka. Lalu kadang mereka memberikan kupon dan kami dapat komisi menjualkan kuponnya tersebut."

Spesialis tapioka khususnya sejak setahun lalu ini juga mendapat dukungan dari orangtua mereka, "Gambatte" Semangat," ungkap kedua orangtuanya.

Iulah sebabnya di tengah sekolah mereka di fakultas ekonomi mereka sangat bersemangat pula mengembangkan spesialisasinya di bidang tapioka.

"Kami tak mau buat toko tapioka saat ini karena kalau demikian kami tak akan bisa menilai secara obyektif berbagai toko tapioka yang ada. Lagi pula kami juga masih sekolah saat ini."

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas