Indonesia Hadiri Konferensi Perburuhan Internasional (ILC) ke-108 di Swiss
Perbaikan dan peningkatan pembangunan ketenagakerjaan serta perjuangan kepentingan Indonesia di dunia internasional harus dimanfaatkan secara optimal
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan RI Hanif Dhakiri memimpin delegasi Indonesia dalam rangkaian acara Konferensi Perburuhan Internasional atau Internasional Labor Conference (ILC) ke-108 yang diselenggarakan di Jenewa, Swiss.
ILC merupakan wadah negara-negara anggota International Labour Organization (ILO) untuk meningkatkan komitmen dan kerja sama bidang ketenagakerjaan.
Baca: Polri Pastikan 4 Korban Tewas Kerusuhan 21-22 Mei Akibat Peluru Tajam
"Perbaikan dan peningkatan pembangunan ketenagakerjaan serta perjuangan kepentingan Indonesia di dunia internasional harus dimanfaatkan secara optimal melalui kegiatan ILC ke-108 ini,” kata Menteri Ketenagakerjaan Hanif Dhakiri, dalam keterangan pers yang diterima, Senin (17/6/2019).
ILC ke-108 ini berlangsung dari tanggal 10 hingga 21 Juni 2019 yang dihadiri oleh perwakilan delegasi dari 187 negara anggota ILO dan 5.700 jumlah delegasi.
Pertemuan-pertemuan dalam ILC yang digelar setiap tahun secara rutin ini melibatkan unsur tripartit dari masing-masing negara yang terdiri dari unsur pemerintah, asosiasi pengusaha, dan serikat pekerja/serikat buruh (SP/SB).
Pertemuan ILC ke-108 mengusung tema utama yaitu Centenary Session on Work for a Brighter Future telah dibuka secara resmi pada tanggal 10 Juni 2019.
Baca: Jakarta Property Expo 2019 Bakal Dimeriahkan Berbagai Promo dan Diskon
Pada sidang ILC tahun ini, delegasi Indonesia menyampaikan 4 komite pembahasan yaitu Standard Setting Committee on Violence and Harassment in the World of Work, Committee of the Whole, Committee on the Application of Standars, danThematic Forums.
"Delegasi Indonesia berkomitmen melaksanakan tugas secara optimal dengan mengikuti persidangan secara seksama dan dapat memberikan usulan dan masukan yang konstruktif untuk kepentingan pembangunan ketenagakerjaan di Indonesia khususnya dan internasional pada umumnya," harap menteri dari PKB ini