Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pamer Mesin Perang di Paris Air Show: Jet Tempur Siluman hingga Perisai Rudal Pelindung Eropa

Pameran dirgantara Paris Air Show yang berlangsung di Le Bourget, 17-23 Juni tak hanya memamerkan berbagai jenis pesawat komersil.

Penulis: Malvyandie Haryadi
zoom-in Pamer Mesin Perang di Paris Air Show: Jet Tempur Siluman hingga Perisai Rudal Pelindung Eropa
Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Jet tempur F-35 Lightning II dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). F-35 Lightning II adalah hasil pengembangan dari pesawat X-35 dalam program Joint Strike Fighter. Pesawat ini adalah pesawat tempur supersonik berkursi tunggal, bermesin tunggal, yang dapat melakukan banyak fungsi, antara lain pertempuran udara-ke-udara, dukungan udara jarak dekat, dan pengeboman taktis. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Malvyandie langsung dari Paris

TRIBUNNEWS.COM, PARIS - Pameran dirgantara Paris Air Show yang berlangsung di Le Bourget, 17-23 Juni tak hanya memamerkan berbagai jenis pesawat komersil.

Perhelatan dirgantara terbesar dunia ini juga jadi ajang promosi produk alutsista internasional, terutama pesawat-pesawat tempur.

Boeing dan Lockheed Martin, misalnya. Kedua perusahaan AS tersebut memajang pesawat F-15 E dan jet tempur siluman F-35. Tak hanya itu, mereka juga memamerkan pesawat tanker yang bisa menjadi "SPBU" di udara serta pesawat Poseidon, pemburu kapal selam.

Sementara tuan rumah juga tak mau ketinggalan. Jika Dassaul mengusung jet tempur Rafale, Airbus menampilkan Eurofighter Typhoon, pesawat patungan konsorsium Eropa.

Ada juga Aster-30, sistem pertahanan udara buatan MBDA yang mampu menetralisir berbagai ancaman udara, mulai serangan pesawat hingga rudal-rudal musuh.

Baca: Paris Air Show: Persaingan Sengit Airbus dan Boeing Menjual Pesawat Komersil

Baca: AirAsia Jadi Maskapai Pertama yang Operasikan Pesawat A330neo di Asia-Pasifik

Baca: Air Asia Dinobatkan Sebagai Maskapai Low-Cost Terbaik Dunia

Turki

BERITA REKOMENDASI

Sementara dari stan Turki, saya berkesempatan melihat prototype pesawat TF-X . Pesawat jet tempur buatan "pribumi" ini menjadi alternatif pengganti F-35 Lockheed Martin AS setelah hubungan kedua negara sedikit merenggang karena keputusan Ankara membeli S-400, sistem perisai rudal buatan Rusia.

Sebagai informasi, perancang TF-X generasi kelima adalah Turkish Aerospace Industries (TAI), biro desain pesawat utama Turki.

Jet tempur buatan Turki ini mirip F-35, tetapi badan pesawat lebih sempit dan sayap yang lebih lebar.

Berdasarkan keterangan yang ditayangkan di stan Turki, TF-X dilaporkan memiliki kecepatan tertinggi Mach 2 dengan kisaran tempuh 600 mil, dan akan mampu mengangkat beban 60.000 pound saat lepas landas.

Nah, seperti apa penampakan mesin-mesin perang yang dipamerkan di ajang Paris Air Show. Berikut sejumlah foto-fotonya.

Pesawat tempur (prototype) generasi kelima Turki, TF-X diperkenalkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). Pesawat jet tempur buatan negara sendiri itu menjadi alternatif pengganti F-35 Lockheed Martin AS. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Pesawat tempur (prototype) generasi kelima Turki, TF-X diperkenalkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). Pesawat jet tempur buatan negara sendiri itu menjadi alternatif pengganti F-35 Lockheed Martin AS. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Penampakan pesawat tempur Eurofighter Typhoon dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat canggih buatan Airbus ini mampu melesat dengan kecepatan 2.495 kilometer per jam dan menempuh jarak sejauh 2.900 kilometer. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Penampakan pesawat tempur Eurofighter Typhoon dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat canggih buatan Airbus ini mampu melesat dengan kecepatan 2.495 kilometer per jam dan menempuh jarak sejauh 2.900 kilometer. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Pesawat tempur JF-17 Thunder yang jadi tulang punggung AU Pakistan dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat ini dibuat bersama oleh Pakistan dengan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) dari China. Lebih dari 100 unit JF-17 dioperasikan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) saat ini. Pesawat ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Myanmar dan dipesan oleh Nigeria. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Pesawat tempur JF-17 Thunder yang jadi tulang punggung AU Pakistan dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat ini dibuat bersama oleh Pakistan dengan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) dari China. Lebih dari 100 unit JF-17 dioperasikan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) saat ini. Pesawat ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Myanmar dan dipesan oleh Nigeria. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Pesawat tempur JF-17 Thunder yang jadi tulang punggung AU Pakistan dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat ini dibuat bersama oleh Pakistan dengan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) dari China. Lebih dari 100 unit JF-17 dioperasikan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) saat ini. Pesawat ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Myanmar dan dipesan oleh Nigeria. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Pesawat tempur JF-17 Thunder yang jadi tulang punggung AU Pakistan dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat ini dibuat bersama oleh Pakistan dengan Chengdu Aircraft Corporation (CAC) dari China. Lebih dari 100 unit JF-17 dioperasikan oleh Angkatan Udara Pakistan (PAF) saat ini. Pesawat ini juga digunakan oleh Angkatan Udara Myanmar dan dipesan oleh Nigeria. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Sistem pertahanan rudal Aster 30 buatan Eropa dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Sistem misil darat ke udara Aster 30 yang diproduksi perusahaan pertahanan Eropa, MBDA ini bisa digunakan untuk mengadang serangan pesawat tempur, helikopter, pesawat tanpa awak, dan peluru kendali (rudal). Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Sistem pertahanan rudal Aster 30 buatan Eropa dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Sistem misil darat ke udara Aster 30 yang diproduksi perusahaan pertahanan Eropa, MBDA ini bisa digunakan untuk mengadang serangan pesawat tempur, helikopter, pesawat tanpa awak, dan peluru kendali (rudal). Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Jet tempur Rafale buatan Dassault Prancis dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). Jet tempur Rafale saat ini merupakan tulang punggung AU Perancis. Rafale memiliki tiga varian, di antaranya yang khusus beroperasi di kapal induk dan varian yang mampu menggotong senjata nuklir. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Jet tempur Rafale buatan Dassault Prancis dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). Jet tempur Rafale saat ini merupakan tulang punggung AU Perancis. Rafale memiliki tiga varian, di antaranya yang khusus beroperasi di kapal induk dan varian yang mampu menggotong senjata nuklir. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Penampakan prototype pesawat 'siluman' generasi keenam yang dirancang tiga negara Eropa sekaligus yakni Jerman, Prancis, dan Spanyol dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Jet tempur siluman memiliki keunggulan untuk pertempuran jarak jauh. Pesawat ini mampu mendeteksi pesawat lawan terlebih dahulu sebelum tertandai oleh radar musuh. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Penampakan prototype pesawat 'siluman' generasi keenam yang dirancang tiga negara Eropa sekaligus yakni Jerman, Prancis, dan Spanyol dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Jet tempur siluman memiliki keunggulan untuk pertempuran jarak jauh. Pesawat ini mampu mendeteksi pesawat lawan terlebih dahulu sebelum tertandai oleh radar musuh. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Poseidon, pesawat pemburu kapal selam dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat ini menjadi andalan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menetralisir ancaman kapal selam yang beroperasi dari dalam laut. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Poseidon, pesawat pemburu kapal selam dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Pesawat ini menjadi andalan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk menetralisir ancaman kapal selam yang beroperasi dari dalam laut. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Helikopter Chinook buatan Boeing, Amerika Serikat, dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). Chinook adalah heli angkut dengan mesin dan rotor ganda depan belakang dengan kemampuan angkut luar biasa sehingga bisa dipakai untuk misi kemanusiaan dan militer. Pesawat ini bisa mengangkut berbagai kargo mulai dari bantuan kemanusiaan, senjata artileri berat, sampai jeep Humvee. Bahkan Chinook bisa juga difungsikan sebagai pesawat pemadam kebakaran hutan. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Helikopter Chinook buatan Boeing, Amerika Serikat, dipamerkan dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). Chinook adalah heli angkut dengan mesin dan rotor ganda depan belakang dengan kemampuan angkut luar biasa sehingga bisa dipakai untuk misi kemanusiaan dan militer. Pesawat ini bisa mengangkut berbagai kargo mulai dari bantuan kemanusiaan, senjata artileri berat, sampai jeep Humvee. Bahkan Chinook bisa juga difungsikan sebagai pesawat pemadam kebakaran hutan. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Penampakan heli serbu Apache buatan Amerika Serikat dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Apache digadang sebagai heli tempur terbaik hingga saat ini. Helikopter ini juga dimiliki oleh Indonesia dan dioperasikan TNI AD. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Penampakan heli serbu Apache buatan Amerika Serikat dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Selasa (18/6/2019). Apache digadang sebagai heli tempur terbaik hingga saat ini. Helikopter ini juga dimiliki oleh Indonesia dan dioperasikan TNI AD. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)
Penampakan pesawat tempur F-15 Eagle dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). F-15 Eagle merupakan pesawat dengan kemampuan manuver tinggi. Pesawat jet ini dirancang untuk terbang misi tempur di segala kondisi cuaca. Misi utamanya adalah mempertahankan superioritas udara. Dengan kata lain, tujuan utamanya untuk menghancurkan pesawat lain dalam pertempuran udara. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi
Penampakan pesawat tempur F-15 Eagle dalam ajang Paris Air Show 2019 di Le Bourget, Paris, Prancis, Senin (17/6/2019). F-15 Eagle merupakan pesawat dengan kemampuan manuver tinggi. Pesawat jet ini dirancang untuk terbang misi tempur di segala kondisi cuaca. Misi utamanya adalah mempertahankan superioritas udara. Dengan kata lain, tujuan utamanya untuk menghancurkan pesawat lain dalam pertempuran udara. Pameran kedirgantaraan Paris Air Show 2019 berlangsung 17-23 Juni 2019. Tribunnews/Malvyandie Haryadi (Tribunnews/Malvyandie Haryadi)

Pesawat komersil

Di jajaran pesawat komersil, pesawat Airbus A321XLR tampaknya menjadi primadona dalam pameran ini.

Sebagai informasi, model A321XLR ini merupakan versi pesawat jarak-jauh dari jenis A321neo.

Pesawat ini dibuat untuk mencetak rute terpanjang baru untuk maskapai dengan pesawat berbadan lebih kecil.

Peluncuran pesawat ini juga membuat Airbus selangkah di depan saingan Amerika-nya, Boeing.

Pesawat Boeing 737 Max 8 buatan Boeing.
Foto ilustrasi: Pesawat Boeing 737 Max 8 buatan Boeing. (ABC)

Apalagi produsen Amerika ini tengah dirundung berbagai masalah, setelah Boeing 737 Max 8 menjadi sorotan dunia lantaran mengalami dua kecelakaan fatal yang terjadi dalam rentang waktu yang tidak jauh.

Kedua kecelakaan tersebut menimpa maskapai Pesawat Lion Air JT610 yang terjadi pada 29 Oktober 2018 menewaskan 189 orang penumpang dan kru, serta kecelakaan Ethiopian Airlines ET302 pada 10 Maret 2019 dan menewaskan 157 orang.

Insiden ini membuat pesawat jenis 737 Max sempat dilarang beroperasi di banyak negara dan mau tak mau berdampak pada sektor penjualan. Hal inilah yang disebut sejumlah kalangan sebagai momentum Airbus untuk "meninggalkan" Boeing.

Paris Air Show sendiri secara tradisional bisa disebut sebagai ajang persaingan antara Airbus dan Boeing sebagai dua "raksasa" di pasar pesawat komersil.

Mereka memperebutkan "kue" bisnis senilai 150 miliar dolar AS per tahun, nilai yang menggiurkan, terutama bagi mereka, para pesaing Airbus dan Boeing yang belum mampu menggeser dominasi kedua perusahaan tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas