Mengunjungi Footscray Community Arts Centre, Ruang Bagi Seniman Tampilkan Karya
Sebanyak 33 karya seni terpajang saat memasuki Footscray Community Arts Centre, Melbourne.
Penulis: Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, MELBOURNE - Sebanyak 33 karya seni terpajang saat memasuki Footscray Community Arts Centre, Melbourne.
Karya seni tersebut merupakan finalis Footscray Art Prize 2019.
Pemenang kompetisi tersebut yakni seniman Megan Evans yang menampilkan fotografi digital berjudul Parlour.
![Seniman Megan Evans yang menampilkan fotografi digital berjudul Parlour.](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/seniman-megan-evans-yang-menampilkan-fotografi-digital-berjudul-parlour.jpg)
Foto tersebut menampilkan dua wanita bergaya era kolonisasi dengan detil yang sangat kuat.
"Tempat duduk berdarah, ada darahnya untuk menggambarkan kolonialisme," kata pemandu di galeri tersebut.
Awalnya, kawasan Footscray merupakan tempat penjagalan sapi.
![Koleksi Footscray Community Arts Centre](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/footscray-community-arts-centre-3.jpg)
Namun, warga yang tinggal disitu menginginkan para pekerja memiliki akses ke pendidikan, kesehatan dan seni.
"Tempat ini salah satunya yang berkontribusi di seni sejak 1974," katanya.
Sementara CEO and Director Footscray Community Arts Centre, Martin Paten menyebutkan fasilitas di tempat tersebut.
Fasilitas tersebut antara lain kafe, ruang teater berkapasitas 80 kursi dan studio produksi.
![CEO and Director Footscray Community Arts Centre, Martin Paten (kanan)](http://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/ceo-and-director-footscray-community-arts-centre-martin-paten.jpg)
Martin mengatakan awalnya terdapat 100 seniman yang tinggal di kawasan ini. Footscray menjadi markas seniman.
"Tapi banyak yang melihat dekat pusat kota jadi banyak yang pindah," kata Martin.
Footscray juga memiliki ruang teater di halaman belakan yang berlatar sungai dan pusat kota Melbourne.
Pada bagian belakang terdapat lukisan bergambar wajah Larry Walsh, salah seorang tokoh aborigin yang sering memberikan masukan kepada komunitas tersebut.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.