Tolak Sanksi Baru, Presiden Iran Sindir AS Menderita 'Keterbelakangan Mental'
Dilansir Reuters, Selasa (25/6/2019), Presiden Iran menegaskan, sanksi baru Gedung Putih itu sebagai bentuk keputus-asaan AS.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, DUBAI - Presiden Iran Hassan Rouhani bereaksi keras terhadap sanksi baru Amerika Serikat (AS).
Rouhani menolak sanksi baru AS terhadap Iran dan pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei.
Dalam siaran langsung di televisi, Rouhani berkomentar atas sanksi yang diberikan kepada Ayatollah Ali Khamanei dan Menteri Luar Negeri Mohammed Javad Zarif.
Dilansir Reuters, Selasa (25/6/2019), Presiden Iran menegaskan, sanksi baru Gedung Putih itu sebagai bentuk keputus-asaan AS.
"Tindakan Gedung Putih menunjukkan alai keterbelakangan mental," sindir Rouhani dalam siaran langsung di televisi, Selasa (25/6/2019).
Rouhani mengatakan sanksi terhadap Khamenei akan gagal karena ia tidak memiliki aset di luar negeri.
"Kesabaran Teheran tidak berarti kita takut."
Sebelumnya diberitakan Iran mengutuk keras sanksi-sanksi baru AS.
Baca: Iran Tuding AS Sengaja Membikin Timur Tengah Memanas agar Jualan Senjatanya Laku
Iran mengatakan, langkah tersebut menghapuskan solusi diplomatik antara kedua negara.
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran Seyyed Abbas Mousavi menulis twit pada hari Selasa (25/06/2019).
Ia menulis bahwa menerapkan sanksi tak berguna pada Pemimpin Tertinggi dan Menteri Luar Negeri Iran, bermakna jalan diplomasi telah tertutup secara permanen.
Ia juga menulis bahwa pemerintahan Trump yang sedang mengalami kesulitan, menghancurkan mekanisme internasional guna mempertahankan perdamaian dan keamanan dunia.
Amerika Keluarkan Sanksi Baru
AS mengeluarkan sanksi barunya yang menargetkan pejabat-pejabat senior Iran, termasuk pemimpin negaranya.
Presiden AS Donald Trump mengatakan Ayatollah Ali Khamenei bertanggung jawab penuh atas apa yang ia sebut perilaku bermusuhan Iran.
Trump menyatakan sanksi yang dikenakan melalui perintah eksekutif yang ditandatanganinya, akan menutup akses sumber dan dukungan finansial terhadap pemimpin tertinggi tersebut serta kantornya.
Sanksi tersebut juga berlaku untuk mereka yang berafiliasi dekat dengannya serta kantornya.
Menteri Keuangan AS mengatakan perintah baru tersebut akan mengunci miliaran dolar lagi pada aset-aset Iran dan semakin menekan negara itu.
Iran tengah mendapatkan sejumlah sanksi dari AS. Langkah ini semakin menambah ketegangan antara AS-Iran.(Reuters/NHK/AP)