Petani ini tidak ingat bagaimana awalnya terjadi, namun ia sangat tahu yang terjadi bukanlah hal yang bagus.

Pada saat kejadian tersebut tidak ada orang sama sekali disekitarnya dan tak tahu adakah yang akan membantunya.

Ia juga mengatakan takut nantinya dirinya akan pingsan saat mesin itu menarik kakinya.

Awalnya Kaser merasa akan menyerah saja dan apa yang terjadi biarlah terjadi.

Namun seketika ia ingat pisau lipat yang ada di kantongannya.

Pada mulanya pisau ini hampir terjatuh ke alat penggiling tadi, untungnya Kaser memegangnya dengan erat.

Kemudian yang ia lakukan adalah hal yang tak terduga.

Keser mulai mengaputasi kakinya sendiri.

Saat itu ia tidak begitu ingat rasa sakit yang ia rasakan, bahkan ia juga tidak memperhatikan darahnya yang berceceran.

Hal ini dikarenakan adrenalin yang sangat tinggi hingga ia tak merasakan sakit.

Saat selesai mengamputasi kakinya sendiri, Keser merangkak beberapa puluh meter ke telp terdekat.

Kaser pun menelpon anaknya yang kemudian menyambungkannya ke rumah sakit terdekat.

Ia pun akhirnya diterbangkan dengan helikopter ke rumah sakit di Lincoln.

Kaser dipulangkan dari pusat rehabilitasi pada Jumatnya dan setelah menunggu kakinya sembuh, ia akan medapat kaki palsu.

(Tribunnews.com/Citra Agusta Putri Anastasia/Suar.id)