Indonesia Beri Pengembangan Kapasitas Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral ke Afghanistan
Menurut Menlu Retno Marsudi, dukungan Indonesia pada perdamaian Afghanistan tidak hanya dilakukan secara politik, tetapi juga sosial ekonomi
Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Imanuel Nicolas Manafe
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia menyelenggarakan program Capacity Building Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Afghanistan.
Pembukaan program dilakukan oleh Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi yang mewakili Wakil Presiden Jusuf Kalla, di Auditorium Sekretariat Wapres, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin pagi (5/8/2019).
Baca: Pemerintah Afganistan dan Taliban Sepakat Kurangi Kekerasan
Retno Marsudi menuturkan, program ini merupakan kelanjutan dari fase I tahun 2018.
Pada fase II kali ini, Pemerintah Indonesia lebih menekankan pada pendekatan pembangunan ekonomi melalui program capacity building bidang energi dan sumber daya mineral.
"Hal ini sejalan dengan kondisi geografis Afghanistan yang kaya dengan sumber daya alam, berupa migas, mineral, dan batu bara," terang Menlu Retno Marsudi.
Menurut Menlu Retno Marsudi, dukungan Indonesia pada perdamaian Afghanistan tidak hanya dilakukan secara politik, tetapi juga sosial ekonomi.
“Hingga saat ini, Indonesia telah menyediakan program peningkatan kapasitas untuk 373 warga Afghanistan,” tutur Menlu Retno.
Program pelatihan di sektor energi dan sumber daya mineral ini diikuti oleh 65 peserta dari Afghanistan, 7 diantaranya perempuan.
Baca: Rentetan Bom Meledak di Bangkok, Menlu Retno dan Delegasi RI di KTT ASEAN Dalam Kondisi Aman
Pelatihan diselenggarakan maksimal 113 hari di Bandung, Jawa Barat, dan Cepu, Jawa Tengah.
"Pengembangan kapasitas memegang peranan yang sangat besar untuk mendongkrak kegiatan-kegiatan ekonomi rakyat Afghanistan. Tanpa kapasitas ekonomi, akan sulit bagi sebuah negara untuk mempertahankan perdamaian dan stabilitasnya,” ungkap mantan dubes RI untuk Belanda ini.