Sejarah Yosakoi di Jepang Tak Lepas dari Jasa Takemasa yang Memunculkan Ide Naruko
Sejarah yosakoi, tarian Jepang yang berasal dari Perfektur Kochi ternyata tak bisa dilepaskan dari jasa Takemasa yang memunculkan Naruko.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sejarah yosakoi, tarian Jepang yang berasal dari Perfektur Kochi ternyata tak bisa dilepaskan dari jasa Takemasa yang memunculkan Naruko sebagai alat musik atau bagian tak terpisahkan dari tarian tersebut.
"Takemasa dulu didekati pihak kamar dagang dan industri Kochi untuk merancang tarian baru dan segar seperti Awaodori dari Tokushima tetangga Kochi," ungkap Kepala Museum Yosakoi Kochi, Saeki Taisuke kepada Tribunnews.com, Jumat (9/8/2019).
Takemasa nama aslinya Masayuki Wake, tetapi berganti menjadi keluarga Samurai dengan nama Eisaku Takemasa.
Dia Lahir di Perfektur Ehime tetangga Kochi tanggal 18 September 1907 dan meninggal 1 Desember 1982.
Saat itu Takemasa melihat tarian Awaodori yang meriah dengan tangan menari di atas. Namun untuk membedakan dengan Kochi dia berpikir untuk memunculkan suatu alat tertentu.
Maka muncullah Naruko yang semula biasanya dipakai untuk menakuti burung di daerah persawahan, menjadi bagian dari alat musik tarian Yosakoi.
Tahun 1950 pertama kali tarian yosakoi dipertunjukan kepada masyarakat di Pameran Industri Nankoku Kochi dengan jumlah penari masih sangat sedikit sekitar belasan orang.
Saat itu pula sudah menggunakan alat Naruko yang berasal dari ide Takemasa.
Berhasil menarik perhatian banyak orang, akhirnya tahun 1954 untuk pertama kali diselenggarakan Festival Yosakoi dengan jumlah tim sebanyak 21 tim dengan jumlah peserta ada 250 orang.
Pada kejuaraan ketiga tahun 1956 bahkan meningkat menjadi 39 tim dengan jumlah peserta 1.700 orang.
Dan seterusnya sampai dengan kini Festival ke-66 dari 207 negara jumlah peserta keseluruhan sedikitnya 80.000 orang.
Untuk memperingati jasa Takemasa, maka dikeluarkan pula penghargaan (sertifikat) Eisaku Takemasa untuk tim pemenang tari Yosakoi dan juga trophy Gubernur Kochi.
Pada tahun 1992, Festival Soran Yosakoi pertama diadakan di Sapporo Hokkaido dan sukses terus sehingga dibuat teratur penyelenggaraannya di Hokkaido.
Jumlah penduduk Perfektur Kochi yang hanya satu juta pada pertengahan Agustus terutama mulai 9 hingga 12 Agustus terdapat penambahan sekitar satu juta pengunjung ke Kochi untuk menyaksikan Festival Yosakoi.
Festival Yosakoi tahun 2019 ini juga diikuti oleh tim dari Indonesia.
Yosakoi juga pernah diselenggarakan di :
Sendai City Michinoku YOSAKOI Festival 190 tim, 10.000 orang, 470.000 peserta selama 2 hari tahun 1998.
Sakado Yosakoi di Kota Sakado dengan 113 tim selama 3 hari tahun 2001.
Tokyo, Tokyo Yosakoi dengan 113 tim selama 2 hari tahun 2000.
Tokyo Dream Night Come 102 tim sebanyak 7000 peserta 500.000 orang selama 2 hari tahun 2002.
Festival Ganko di Kota Hamamatsu, Yosakoi Hamamatsu, 124 tim, selama 2 hari tahun 2001.
Nagoya Japan Middle Festival diikuri 221 tim, 23,000 dengan pengunjung 2,1 juta orang selama 3 hari, pada tahun 1999.
Basara Carnival Kota Mizunami menampilkan 275 tim dengan peserta 10.000 selama 2 hari tahun 2004.
Kota Kyoto Kyoto Sakura Yosakoi menampilkan 124 tim dengan pengunjung 200.000 orang selama 2 hari pada tahun 2005.
Di Osaka dengan 117 tim dinamakan Festival Koiya Kota Osaka selama 3 hari pada tahun 2000.
Kota Izumisano dengan Festival Eejanaika diikuti 103 tim selama 1 hari pada tahun 2004.
Kobe City Festival Yosakoi diikuti 126 tim tahun 2002.
Okayama City Uraja 142 tim dengan peserta 6.800 orang dihadiri 550.000 orang selama 2 hari pada tahun 1994.
Kota Fukuoka Festival Asia diikuti 101 Tim dengan dihadiri sebanyak 600.000 orang selama 2 hari tahun 2000.
Sasebo Yosakoi Festival Nagasaki dengan 202 Tim selama 3 hari pada tahun 1997.
Takamasa pada tahun 1937, ia menjadi konduktor pertama dari NHK Kyoto Broadcasting Station Japanese-Western Orchestra.
Pada tahun 1945, rumahnya terbakar dalam serangan udara di Osaka, dan dengan istrinya Kimie (meninggal tahun 1950), ia dievakuasi ke Kota Nankoku saat ini.
Berdasarkan lagu rakyat "Yosakoi Bushi", Takamasaa menulis lagu untuk "Tari Yosakoi Naruko" yang digunakan dalam Festival Yosakoi, dan kemudian muncul dengan tarian menggunakan Naruko.
Berbagai pengaturan sekarang dibuat untuk memungkinkan pengaturan bebas dari lagu "Tari Yosakoi Naruko".
Dia juga menulis lagu "After the South Tosa", yang kemudian dikenal luas sebagai nyanyian Peggy Hayama.
Penyerahan penghargaan Takamasa bagi pemenang tarian Yosakoi diberikan Senin (12/8/2019) di Kochi.
Hari Selasa ini (12/8/2019) adalah hari libur nasional di Jepang sebagai Hari Gunung.
Penampilan Yosakoi Indonesia ketiga kalinya di festival Yosakoi Kochi dapat dilihat di
https://youtu.be/UBYi5HlzUFE