10 Warganya Tewas Saat Berjuang Untuk Ukraina, Jerman Diminta Pulangkan Semua
Keberadaan tentara bayaran asal Jerman tersebut terungkap setelah dikabarkan bahwa selama ini sebanyak 10 warga Jerman telah tewas di garis depan.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM -- Politisi Jerman mengkritik pemerintahnya yang tidak bisa mencegah warganya pergi berperang ke Ukraina.
Keberadaan tentara bayaran asal Jerman tersebut terungkap setelah dikabarkan bahwa selama ini sebanyak 10 warga Jerman telah tewas di garis depan.
Mereka tewas dalam pertempuran membela Ukraina di Donbass.
Baca juga: Barat Mulai Berubah, Tak Mampu Usir Rusia dari Donbass, Minta Zelensky Rasional
Anggota parlemen Bundestag Andriy Gunko dari partai sayap kiri "Sara Wagenknecht Union" meminta agar pemerintah berusaha menarik warga Jerman yang masih berada di Ukraina sebagai pasukan bayaran.
Ia ingin memastikan bahwa Jerman tidak terlibat langsung dalam peperangan yang terjadi makin sengit tersebut.
"Pemerintah federal harus memastikan bahwa warga negara Jerman tidak ikut serta dalam perang di Ukraina," kata Gunko kepada Frankfurter Rundschau.
Ia juga meminta pemerintahan Jerman berupaya agar dua negara yang bertikai tersebut untuk bernegosiasi.
Sebelumnya India juga memulangkan puluhan warganya dari medan peperangan Ukraina.
Hal itu dilakukan oleh PM India Narenadra Modi setelah delapan warganya tewas dalam peperangan di Donbass, Ukraina timur pada Juli lalu.
Para tentara bayaran tersebut berjuang untuk Rusia.
Baca juga: Berperang Untuk Ukraina, Tentara Bayaran AS Berusia 72 Tahun Divonis 6 Tahun Penjara
PM Modi menemui Presiden Rusia Vladimir Putin dan meminta agar warganya dikembalikan ke India.
Rusia akhirnya menerbangkan sebanyak 35 warga India yang bergabung dengan pasukan Rusia.
Pada bulan Agustus, Menteri Luar Negeri India Subhrahmanyam Jaishankar mengatakan bahwa 91 warga negara India telah direkrut ke Angkatan Darat Rusia selama sembilan bulan sebelumnya.
“Presiden Putin telah menjamin bahwa setiap warga negara India yang bertugas di Angkatan Darat Rusia akan diberhentikan dan dibebaskan,” ujar Jaishankar saat itu.
Puluhan warga India berbondong-bondong menjadi tentara Rusia karena ditawari oleh jaringan perdagangan orang.
Badan investigasi utama New Delhi, Biro Investigasi Pusat (CBI) mengungkapkan, sindikat pedagangan orang menawarkan pekerjaan yang menguntungkan, sehingga mereka tergiur.
Warga India dibujuk ke Rusia oleh para pedagang manusia yang menawari mereka pekerjaan yang menguntungkan, menurut beberapa laporan di media India, serta pernyataan oleh badan investigasi utama New Delhi, Biro Investigasi Pusat (CBI).