Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Agar Naik Jabatan, Pegawai di Perusahaan Ini Diminta 'Layani' Atasannya Terlebih Dahulu

Demikian sebuah investigasi terkait pelecehan seksual yang diterima pegawai di pabrik garmen di Lesotho Afrika Selatan seperti dilansir The Guardian.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Agar Naik Jabatan, Pegawai di Perusahaan Ini Diminta 'Layani' Atasannya Terlebih Dahulu
tribunnews
Ilustrasi. 

TRIBUNNEWS.COM, AFSEL - Pekerja di sebuah pabrik pembuat jins untuk merek-merek Amerika seperti Levi Strauss, Wrangler dan Lee dipaksa berhubungan seks dengan atasan atau manajer mereka untuk mempertahankan pekerjaan mereka, takut dipecat, atau sekadar mendapatkan promosi.

Demikian sebuah investigasi terkait pelecehan seksual yang diterima pegawai di pabrik garmen di Lesotho Afrika Selatan seperti dilansir The Guardian.

Baca: Ayam Kampus Pilih Cinta Kilat Ketimbang Jadi Simpanan, Pacar dan Keluarga Tak Tahu

Diketahui lebih dari 10.000 pekerja di lima pabrik yang dimiliki oleh perusahaan Taiwan Nien Hsing, salah satu perusahaan terbesar di negara Afrika selatan itu.

Investigasi dua tahun oleh WRC yang diterbitkan pada hari Kamis pekan lalu .

Hasilnya ditemukan bahwa manajer dan penyelia secara teratur memaksa pekerja wanita berhubungan seksual dengan menjanjikan promosi atau kontrak penuh waktu.

Baca: Menolak Berhubungan Intim, Dewi Sinta Dibunuh Pacar yang Baru Dikenalnya Lewat Facebook

Baca: Sosok Jibril, Mahasiswa UGM yang Edarkan Video Mesum Mantan Pacarnya, Pernah Tampil di Acara ILC

Pabrik pembuat jins.
Pabrik pembuat jins. (brianafrica/Alamy Stock Photo)

Investigasi juga menemukan bahwa manajemen gagal untuk mengambil tindakan disipliner terhadap pelanggar seksual.

Serikat pekerja setempat juga ditekan agar tak menyampaikan protes.

BERITA REKOMENDASI

Diberitakan bahwa pelecehan seksual dari manajer dan penyelia sudah meluas hingga rekan kerja pria juga secara rutin terlibat dalam perilaku kasar.

Demikian menurut wawancara dari sekitar 140 pekerja di tiga pabrik Nien Hsing itu.

Adapun para wanita itu bekerja sebagai penjahit, kontrol kualitas, memotong, mencuci dan mengepak jins.

"Semua wanita di departemen saya tidur dengan penyelia," kata seorang pekerja kepada kelompok hak-hak pekerja.

Baca: 4 Fakta Kasus Pelecehan Seksual di Bintaro, Pelaku Tak Muncul Lagi di Lokasi Kejadian

Baca: Orang-orang yang tak punya hasrat seksual di China: Seks tak bermakna dan tak produktif

"Untuk para wanita, ini tentang bertahan hidup dan tidak ada yang lain ... Jika kamu mengatakan tidak, kamu tidak akan mendapatkan pekerjaan, atau kontrak kamu tidak akan diperpanjang."


Laporan tersebut mencakup tuduhan terhadap manajer dari luar negeri.

Seorang pekerja mengklaim bahwa “manajer asing menampar bagian sensitif perempuan dan menyentuh payudara mereka".

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas