Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hantaman Taifun Masih Porak-porandakan Beberapa Kota di Chiba, Dapat Perhatian Besar PM Jepang

Listrik padam karena jaringan kabel listrik banyak yang dihantam taifun saat tiba Senin pagi (2/9/2019) sekitar jam 4:00-7:00 waktu Jepang.

Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Hantaman Taifun Masih Porak-porandakan Beberapa Kota di Chiba, Dapat Perhatian Besar PM Jepang
Richard Susilo
Rumah hancur di Minami Boso Chiba Jepang dihantam taifun hari Minggu dan Senin pagi (2/9/2019) 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Sudah tiga hari berlangsung sejak Senin pagi (2/9/2019) taifun No.15 (Faxai) menghantam daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya), namun listrik masih padam di daerah Chiba untuk sekitar 400.000 rumah tangga, serta kekurangan air di skeitar kota Ito perfektur Shizuoka.

"Kita harus segera menangani para korban bencana alam tersebut sehingga dapat cepat kembali normal kehidupannya," tekan PM Jepang Shinzo Abe di awal jumpa persnya sore ini (11/9/2019) setelah meresmikan kabinetnya yang baru dan disahkan Kaisar Jepang.

Kehidupan banyak warga Chiba khususnya yang ada di kota Ichihara, Minami Boso dan Yachimata serta kota Ito perfektur Shizuoka menjadi agak kacau karena listrik padam sampai kini belum dapat dioperasionalkan penuh kembali.

Listrik padam karena jaringan kabel listrik banyak yang dihantam taifun saat tiba Senin pagi (2/9/2019) sekitar jam 4:00-7:00 waktu Jepang.

Rumah penduduk pun banyak yang hancur dihantam taifun tersebut.

Akibat listrik padam, berbagai tempat kantor walikota membuka diri 24 jam untuk tempat pengungsian, tempat merecharge ponsel para warga, serta pembagian air minum.

Berita Rekomendasi

"Saya tidak tahu bagaimana keadaan sekolah karena tidak bisa kontak pakai telepon yang mati saat ini," ungkap seorang pelajar SMA, Yumiko Tanaka kepada Tribunnews.com di kantor walikota Yachimata siang ini (11/9/2019).

Namun di sebuah pintu kaca kantor walikota tersbeut tertuliskan pengumuman pakai tulisan tangan bahwa sekolah taman kanak-kanak diliburkan akibat dampak taifun tersebut.

Demikian pula pengambilan air gratis tersedia di sana.

Sambaran petir di sekitar Kanto saja minggu lalu setelah taifun hingga kini mencapai sekitar 17.000 kali, snagat banyak dan salah satuny amenghantam jaringan listrik di Chiba sehingga merusak pusat pasokan listrik di Chiba.

"Itulah sebabnya pasokan listrik masih belum tahu kapan dapat dioperasikan normal kembali karena pusat pasokan listrik hancur dihantam petir setelah taifun menghantam Chiba," papar sumber Tribunnews.com Rabu ini (11/9/2019).

Banyak warga Chiba men twit meminta tolong warga Jepang di medsos karena kekurangan air dan makanan saat ini, akibat tidak ada air, listrik mati.

Listrik mati berakibat jadwal pengantaran menjadi kacau ke daerah Chiba dan banyak konbini habis diborong masyarakat setempat sehingga banyak korban warga tak dapat makanan persediaan lagi.

Seorang bapak mengakui baru bisa makan sore hari ini setelah seharian menunggu makanan gratis kare Jepang di restoran kantor walikota setempat.

Lebih parah lagi, listrik mati membuat AC juga tak bisa dipakai di tengah suhu panas Senin hingga Rabu ini mencapai sekitar 35 derajat Celcius di Jepang.

Tak heran beberapa warga lansia ada yang dirawat di rumah sakit saat ini dan satu orang lansia akhirnya meninggal dunia karena kepanasan yang luar biasa di Jepang saat ini.

Bencana alam tersbeut membuat tim pasukan bela diri Jepang (SDF) turun tangan antara lain membagikan air minum gratis kepada para warga di beberapa tempat dengan mobil tangki serta menyebarkan ke berbagai tabung plastik besar berliter-liter untuk para warga secara gratis.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas