Kisah Orangtua Adopsi Anak Kecil yang Justru Ingin Bunuh Mereka, Ternyata Wanita Berusia 22 Tahun
Kisah Suami Istri Adopsi anak kecil yang justru ingin habisi nyawa mereka, Ternyata Wanita 22 Tahun
Penulis: Bunga Pradipta Pertiwi
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
"Dia akan membuat pernyataan dan menggambar yang mengatakan dia ingin membunuh anggota keluarga, menggulung kami dalam selimut dan meletakkannya di halaman belakang," katanya kepada DailyMailTV.
Natalia juga kerap berdiri di atas orang-orang di tengah malam.
Aksinya itu membuat keluarganya tak bisa tidur dan terpaksa menyembunyikan semua benda tajam.
"Saya melihatnya meletakkan bahan kimia, pemutih, Windex sesuatu seperti itu, dalam kopi saya dan saya bertanya kepadanya, apa yang Anda lakukan?
Dia berkata, "Saya mencoba meracuni Anda.", " ucap Kristine menirukan jawaban Natalie.
Kecurigaannya terbukti karena Natalia juga mengalami menstruasi.
Ia bahkan membawa Natalie ke beberapa dokter dan menemukan jika anak angkatnya itu menderita penyakit psikologis parah yang hanya didiagnosis pada orang dewasa
Baca: Cerita Sheryl Sheinafia Kesulitan Belajar Kosa Kata Bahasa Gaul Anak Muda Era 90-an
Baca: 10 Curug di Bogor untuk Liburan Akhir Pekan yang Segar
“Semua dokter memastikan dia menderita penyakit psikologis parah yang hanya didiagnosis pada orang dewasa."
"Dia melompat keluar dari mobil yang bergerak. Dia mengolesi darah di cermin. Dia melakukan hal-hal yang tidak dapat Anda bayangkan dilakukan oleh anak kecil," lanjut Kristine.
Sebelum tuduhan kriminal diajukan pada mereka pada 11 September, Kristine dan mantan suaminya Michael dipuji sebagai orang tua teladan yang membesarkan anak 'genius' Jake Barnett.
Meski didiagnosis dengan autisme pada usia dua tahun, Jake tetap memiliki makalah akademis pertamanya yang diterbitkan pada usia 12 dan pada tahun 15 sedang belajar di sebuah lembaga fisika ternama.
Kristine bersikeras dia memperlakukan Natalie seolah-olah dia adalah anak kandungnya.
Dia tidak ragu-ragu menerima Natalia meskipun mengetahui dia memiliki kelainan pertumbuhan tulang bernama displasia spondyloepimetaphyseal, yang menyebabkan perawakan pendek, kelainan tulang, dan masalah penglihatan.
"Saya dan keluarga mengalami komplikasi yang sangat parah pada kehamilan saya dan tidak dapat memiliki anak lagi,"
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.