39 Mayat yang Ditemukan Dalam Kontainer Truk di Essex Inggris Diduga Warga China
Polisi meyakini 39 jenazah yang ditemukan di dalam sebuah kontainer truk di Inggris adalah warga negara China.
Editor: Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Polisi meyakini 39 jenazah yang ditemukan di dalam sebuah kontainer truk di Inggris adalah warga negara China.
Diketahui puluhan jenazah ditemukan berada dalam kontainer truk yang ditemukan di sebuah kawasan industri di Grays, sekitar 32 kilometer arah timur London, Rabu (23/10/2019).
39 jenazah tersebut terdiri dari 31 pria dan delapan wanita.
Diduga kasus tersebut berkaitan dengan jaringan perdagangan manusia dan imigran gelap yang selama bertahun-tahun telah berusaha mencapai Inggris menggunakan truk, seringkali dari daratan Eropa.
Baca: Jadi Pengedar Narkoba, Aktor Ibnu Rahim Melawan dan Lempar Alat Komunikasi Saat Disergap Polisi
Salah satu tragedi terbesar adalah saat 58 warga China ditemukan tewas di dalam sebuah truk pengiriman tomat di pelabuhan Dover pada tahun 2000.
"Kami membaca dengan penuh kehati-hatian laporan tentang kematian 39 orang di Essex, Inggris," kata kedutaan China dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, kepolisian Essex mengatakan, prioritas mereka adalah memastikan kehormatan untuk para korban selama dilakukannya proses penyelidikan.
Baca: Gadis 19 Tahun Dibakar Hidup-hidup Karena Laporkan Aksi Bejat Kepala Sekolah Kepada Polisi
"Masing-masing dari 39 jenazah korban harus menjalani proses koroner secara penuh untuk menetapkan penyebab kematian sebelum kami beralih ke upaya mengidentifikasi setiap individu," kata polisi.
Menurutnya proses identifikan jenazah akan memakan waktu.
"Kita mungkin tidak akan memiliki semua jawaban dengan segera," tambah polisi.
Polisi telah mengidentifikasi sopir truk kontainer itu sebagai pria berusia 25 tahun asal Irlandia Utara dan telah menggeledah tiga properti di kawasan itu sebagai bagian dari penyelidikan.
Baca: Pesta Pernikahan Berubah Jadi Pemakaman, Mempelai Wanita Mendadak Meninggal, Banjir Tangis Memilukan
Sebuah sumber yang dekat dengan penyelidikan mengidentifikasi pria tersebut sebagai Mo Robinson, dari daerah Portadown.
Dilansir AFP, polisi mengungkapkan, bagian kontainer yang memuat jasad para korban itu dibawa dengan feri dari pelabuhan Zeebrugge di Belgia ke Purfleet, dekat muara Sungai Thames di Grays.
Perjalanan menyeberangi perbatasan itu membutuhkan waktu antara 9 hingga 12 jam.