Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jamur Raksasa Sepanjang 1,7 Meter dan Jamur Beracun Ditemukan di Kanto Jepang

Jamur raksasa Nioushimeji dengan panjang 1,7 meter ditemukan di Kota Joso Perfektur Ibaraki dan juga di Kota HidakaSaitama Jepang.

Editor: Dewi Agustina
zoom-in Jamur Raksasa Sepanjang 1,7 Meter dan Jamur Beracun Ditemukan di Kanto Jepang
Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo
Jamur raksasa Nioushimeji, panjang 1,7 meter ditemukan di Joso Perfektur Ibaraki. Demikian pula di Kota Hidaka?Saitama Jepang. 

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perubahan cuaca dan banyaknya bencana yang melanda Jepang belum lama ini mengubah penyebaran jamur di Jepang terutama jamur beracun yang biasanya banyak di selatan kini menyebar ke daerah Kanto (Tokyo dan sekitarnya) terbawa angin topan belum lama ini.

"Perubahan cuaca tahun ini banyak mengubah penyebaran lokasi jamur dari selatan ke daerah Kanto dan tidak sedikit jamur beracun juga bertebaran di Kanto saat ini," kata Kazuo Otsuki, ahli jamur Jepang kepada Asahi TV, Selasa (5/11/2019).

Jamur raksasa Nioushimeji dengan panjang 1,7 meter ditemukan di Kota Joso Perfektur Ibaraki dan juga di Kota Hidaka Saitama Jepang.

Panjangnya sama dengan tinggi manusia dan jamur tersebut tidak enak untuk dikonsumsi.

"Banyak jamur baru bermunculan termasuk jamr raksasa 1,7 meter ini, rasanya baru pertama kali muncul di Jepang," lanjutnya.

Jamur raksasa Nioushimeji, panjang 1,7 meter ditemukan di Joso Perfektur Ibaraki. Demikian pula di Kota Hidaka?Saitama Jepang.
Jamur raksasa Nioushimeji, panjang 1,7 meter ditemukan di Joso Perfektur Ibaraki. Demikian pula di Kota Hidaka?Saitama Jepang. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Selama ini penduduk setempat tak pernah melihat jamur jenis ini, baru tahun ini, sekali ini muncul dan sangat mengagetkan penduduk setempat bentuknya yang sangat besar.

Berita Rekomendasi

Demikian pula sebuah taman di Perfektur Kanagawa banyak tumbuh jamur merah, Kaentake yang sangat berbahaya, dipegang pun kulit tangan akan mengelupas, dan termakan ada kemungkinan meninggal dunia.

Baca: Gadis Jepang Putuskan Jadi Mualaf, Kisah Perjuangan Sang Ibu Selalu Siapkan Makanan Halal

Baca: Puan Maharani Berharap Semenanjung Korea Stabil dan Damai

Oleh karena itu beberapa tempat di taman di Perfektur Kanagawa kini diberikan pembatas agar tidak dimasuki karena kalau anak-anak melihatnya, apalagi warnanya merah bisa diraihnya dan kulit tangan bisa mengelupas akibatnya.

Hal yang langka terjadi pula saat ini Jamur Urabenihoteishimeji bisa dimakan, muncul pula yang mirip dengan jamur tersbeut tetapi beracun jamur Kusaurabenitake yang bentuknya lebih kecil namun memiliki rupa yang mirip sekali.

Jamur Urabenihoteishimeji (kiri) bisa dimakan yang mirip dengan jamur beracun Kusaurabenitake (kanan) yang lebih kecil dengan rupa yang mirip.
Jamur Urabenihoteishimeji (kiri) bisa dimakan yang mirip dengan jamur beracun Kusaurabenitake (kanan) yang lebih kecil dengan rupa yang mirip. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Belakangan ini semakin banyak orang membawa jamur ke Institut Penelitian Kinjin (Keluarga Furugun di Kota Tottori) dari Pusat Jamur Jepang untuk menilai apakah jamur liar yang diambil dari gunung dapat dikonsumsi.

Menurut Shuji Ushijima (38), kepala peneliti pusat yang sedang meneliti klasifikasi jamur liar, terjadinya perubahan jamur tergantung pada hujan dan suhu tahun.

Baca: Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe Dukung Prioritas Pembangunan Jokowi

Baca: Polisi Jepang Dikerahkan Grebeg Markas Besar Yakuza Yamaguchigumi Terkait Penipuan

Tahun ini, tidak ada banyak hujan selama musim hujan, dan bergeser jatuh pada bulan September, sehingga jamur yang mungkin terjadi di musim panas tertunda dan bertepatan dengan terjadinya jamur musim gugur Oktober ini.

Ada lebih dari 110 orang yang mengunjungi Pusat Penilaian sejak paruh kedua September dibandingkan dengan saat ini tahun 2018.

Jamur merah, Kaentake, sangat berbahaya, dipegang pun kulit akan mengelupas, termakan ada kemungkinan meninggal. Lokasi ditemukan di Perfektur Kanagawa.
Jamur merah, Kaentake, sangat berbahaya, dipegang pun kulit akan mengelupas, termakan ada kemungkinan meninggal. Lokasi ditemukan di Perfektur Kanagawa. (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

"Ada beberapa jamur langka dan spesies yang tidak diketahui saat ini," ungkap Ishijima.

Ahli jamur Ushijima juga mengingatkan, sebuah takhayul bahwa jamur beracun dapat dimakan ketika direbus dengan terong, atau jika diasinkan, racunnya keluar.

"Jangan makan dengan keputusan anda sendiri, hati-hati banyak jamur beracun saat ini," kata Ushijima.

Keracunan yang akan terjadi bukan hanya diare, mencret-mencret dan muntah-muntah, orang pun bisa meninggal akibat jamur beracun tersebut di samping kulit tubuh yang mengelupas.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas