Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemindahan lokasi Maraton dari Tokyo ke Sapporo diperkirakan karena ungkapan Ketua Atlittik Dunia Sebastian Coe kepada Thomas Bach Presiden IOC (Komite Olimpiade Dunia).

"Saya mendengar awal mula pemindahan lokasi maraton karena Ketua Atletik Dunia Sebastian mengeluh kepada Bach saat maraton di Doha di mana banyak atlit jatuh sakit kepanasan awal Oktober lalu," papar Kobayashi Nobuya wartawan senior olahreaga Jepang pagi ini (6/11/2019).

Sebastian diperkirakan akan menjadi pengganti Bach nantinya akan menjadi Ketua IOC di masa depan sehingga suaranya snagat penting bagi Bach.

Akibat keluhan Sebastian itulah Bach langsung mengganti strategi dengan meminta Tokyo memindahkan maraton Olimpiade ke Sapporo.

Sampai dengan hari ini (6/11/2019) pihak IOC belum bisa berkomentar mengenai biaya pemindahan lokasi maraton dari Tokyo ke Sapporo.,

"Sekarang kita masih belum bisa komentar mengenai biaya tersbeut harus dihitung dulu dilihat lebih lanjut," papar Kepala komisi koordinasi IOC John Coates seusai rapat pimpinan dengan Ketua IOC Jepang dan Gubernur Tokyo serta Menteri Olimpiade Jepang kemarin (5/11/2019).

Pemindahan acara maraton Olimpiade 2020 dari Tokyo ke Sapporo membutuhkan biaya sedikitnya 34 miliar yen. Sedangkan biaya antisipasi panas persiapan maraton di Tokyo selama ini diperkirakan habis ratusan juta yen.

"Kita lihat positifnya saja, pasti aga gunanya untuk masa mendatang semua pesiapan selama ini bagi maraton di Tokyo," papar Ketua Komite Penguatan Federasi Federasi Atletik Jepang Toshihiko Seko.

Yang pasti saat keputusan rapat kemarin empat pimpinan Olimpiade 2020, diputuskan untuk tidak boleh ada lagi dana membebani pihak Tokyo untuk acara OIimpiade 2020 mendatang yang diperkirakan total mencapai sekitar hampir 2 triliun yen nantinya saat pelaksanaan.